Aksi Ambil Untung, Indeks Melemah 0,1 Persen
KATADATA ? Setelah menguat drastis pada akhir pekan lalu, indeks pada perdagangan Senin (17/3) ditutup melemah 0,1 persen ke posisi 4.876,2 poin. Investor cenderung mengambil aksi ambil untung setelah dalam sepekan terakhir indeks tercatat naik sebesar 4,12 persen.
Saham-saham pendorong penurunan indeks terbesar antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang turun 2,9 persen, kemudian PT Bank Mandiri Tbk turun 1,7 persen, dan PT Unilever Indonesia Tbk turun 3,7 persen. Turunnya harga saham ketiga emiten disebabkan aksi ambil untung investor, setelah dalam sepekan lalu ketiga emiten tersebut mencetak kenaikan masing-masing sebesar 11 persen, 9,7 persen, dan 9,8 persen.
Adapun saham-saham yang mencatatkan kenaikan adalah saham dari emiten sektor konstruksi. PT Indocement Tunggal Prakarsa misalnya, yang naik 2,1 persen. Kemudian PT Semen Indonesia Tbk naik 3,1 persen, dan PT Semen Baturaja Tbk naik 14 persen. Selain itu saham PT Krakatau Steel Tbk juga mencatatkan kenaikan sebesar 2,7 persen, yang merupakan kenaikan tertinggi sejak 28 Oktober 2008.
Naiknya harga saham emiten sektor konstruksi tersebut seiring dengan pengumuman Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Pencalolan Jokowi, panggilan akrabnya, diyakini akan mendorong pembangunan infrastruktur sehingga akan meningkatkan permintaan produk-produk bahan bangunan.
Menurut Kepala Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan, Jokowi didukung pasar karena diharapkan dapat mewujudkan program pemerintah, terutama di bidang infrastruktur. Dia mencontohkan realisasi pembangunan mass rapid transit (MRT).
