Aksi Ambil Untung, Indeks Melemah 0,1 Persen

Image title
Oleh
17 Maret 2014, 00:00
3120.jpg
KATADATA | Donang Wahyu
KATADATA | Agung Samosir

?Bukan tipe hanya di awang-awang saja ini yang membuat disambut pasar. Dunia bisnis selama ini capek dengan janji-janji saja. Nah Jokowi ini diekspektasikan sebagai implementor,? tuturnya saat dihubungi Katadata di Jakarta, Senin (17/3).  

Menurut Fauzi pelemahan indeks yang terjadi hari ini disebabkan adanya aksi ambil untung (profit taking). Hal ini wajar karena pada perdagangan Jumat (14/3) lalu, indeks naik cukup tinggi sebesar 3,2 persen di akhir perdagangan, setelah dalam awal perdagangan berada di zona negatif. Sementara indeks di kawasan Asia juga mayoritas mengalami pelemahan.  

Fauzi mengatakan ada beberapa indikator peristiwa yang harus dicermati untuk mengamati perkembangan rupiah dan indeks saham. Pertama, perolehan suara pada pemilu legislatif. Jika PDI-P memperoleh suara yang tinggi maka pasar akan naik. Kedua, pada saat pemilihan presiden. Ketiga, pembentukan kabinet.  

Jika kabinet diisi orang-orang yang kompeten dan didukung pasar, maka penguatan IHSG dan rupiah makin besar potensinya. ?Setelah selesai masa itu, maka pasar cenderung realistis,? tuturnya. ?Saat ini yang ditunggu pasar adalah siapa wakil presidennya.?  

Standard Chartered sebelumnya memperkirakan IHSG akan naik hingga 5.200, atau sama seperti rekor tertinggi yang tercipta yaitu pada 20 Mei 2013 di level 5.214,97. Sedangkan untuk rupiah diperkirakan akan menguat menjadi Rp 10.800 per dolar AS pada akhir tahun. Menguatnya rupiah itu juga didukung faktor fundamental seperti berkurangnya defisit transaksi berjalan.

Halaman:
Reporter: Nur Farida Ahniar
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...