Pengetatan Moneter, BI Rate Ditahan 7,5 persen
KATADATA ? Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 7,5 persen. Suku bunga tersebut menunjukkan posisi BI yang masih menerapkan pengetatan moneter.
"Tujuan utamanya untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan penguatan perbaikan neraca transaksi berjalan," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo.
Bank Sentral sendiri memiliki target inflasi sebesar 4,5±1 persen pada 2014 dan 4,0±1 persen pada 2015. Menurutnya inflasi pada kuartal I/2014 menunjukkan perbaikan yaitu mencapai 7,32 persen (YoY) atau turun dibanding kuartal IV/2013 sebesar 8,38 persen.
Defisit transaksi berjalan kuartal I/2014 tercatat 2,06 persen dari produk domestik bruto (PDB), turun tipis dibanding kuartal IV/2013 2,12 persen.
"Kami harapkan reformasi struktural pemerintah dapat terus dijalankan sehingga transaksi berjalan lebih sehat," ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I/2014 melambat karena dipengaruhi ekspor riil yang mengalami kontraksi. Pertumbuhan triwulan I/2014 tercatat 5,21 persen (YoY) atau turun dari pertumbuhan triwulan IV 2013 sebesar 5,72 persen (YoY) dan lebih rendah dari perkiraan BI. Turunnya ekspor riil terutama akibat penurunan ekspor pertambangan seperti batu bara dan konsentrat mineral, antara lain karena melemahnya permintaan terutama dari Tiongkok dan turunnya harga komoditas serta kebijakan larangan ekspor mineral mentah.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi ini juga dialami pertumbuhan kredit. Pertumbuhan kredit melambat dari 21,4 persen (YoY) pada triwulan IV 2013 menjadi 19,1 persen (YoY) pada triwulan I/2014.