Investor Waswas Pengumuman The Fed, Rupiah Melemah ke 16.210/US$

Ringkasan
- Jumlah pelaporan SPT Tahunan PPh 2023 meningkat 4,92% menjadi 12.697.754, meliputi 348.317 SPT WP Badan dan 12.349.437 SPT orang pribadi.
- Mayoritas WP Badan menggunakan sarana elektronik untuk melaporkan SPT (10.897.233 melalui e-filing), sedangkan sebagian masih melaporkan secara manual (393.021).
- Wajib pajak yang terlambat atau tidak melaporkan SPT dikenai sanksi mulai dari denda hingga pidana penjara.

Nilai tukar rupiah melemah 0,10% ke level 16.270 per dolar AS pada perdagangan Selasa (30/4). Analis memperkirakan rupiah hari ini masih akan tertekan lantaran para investor tengah mewaspadai hasil pengumuman kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pergerakan rupiah pada hari ini akan melemah karena fokus pasar tertuju pada pertemuan bank sentral AS, The Federal Reserve.
“The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil. Mengingat inflasi AS yang masih tinggi,” ujar Ibrahim kepada Katadata.co.id, Selasa (30/4).
Ia menilai prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi pasar Asia. Melansir Bloomberg, sejumlah mata uang Asia bergerak melemah terhadap dolar AS. Berikut daftarnya:
Nilai Tukar | Pelemahan |
Baht Thailand | 0,23% |
Ringgit Malaysia | 0,1% |
Yuan Cina | 0,1% |
Dolar Singapura | 0,1% |
Dolar Hong Kong | 0,01% |
Yen Jepang | 0,29% |
Ia memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak pada rentang 16.230 - 16.290 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra juga menilai seluruh perhatian pasar masih tertuju pada pengumuman The Fed dan juga inflasi AS yang tinggi. Oleh karena itu, ia juga memperkirakan rupiah melemah.
Di sisi lain, Ariston juga melihat ada sentimen positif dari data PMI manufaktur Cina pada April yang masih menunjukkan pertumbuhan dan indeks saham Asia yang bergerak menguat. “Ini mungkin bisa memberikan sentimen positif dan menahan pelemahan rupiah lebih dalam,” ujar Ariston.
Aristo memperkirakan rupiah bergerak dalam rentang 16.280-16.300 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar 16.200 per dolar AS.