RI Larang Ekspor Nikel, Filipina Beruntung

Image title
Oleh
20 Mei 2014, 18:27
pelabuhan-ekspor
KATADATA
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ? Pelarangan ekspor bijih mineral asal Indonesia yang berlaku mulai awal tahun ini menyebabkan pasokan nikel dunia terganggu. Ini mendorong terjadinya kenaikan harga nikel di pasar global.  

Pelarangan ekspor mineral tersebut membuat potensi keuntungan dari kenaikan harga dan kekosongan pasar ini dinikmati oleh produsen nikel lain, salah satunya Filipina.  

Selama ini, Indonesia merupakan salah satu negara produsen terbesar nikel di dunia. Posisinya nomor dua setelah Filipina yang merupakan produsen terbesar. Saking besarnya produksi Indonesia, 59 persen kebutuhan nikel China dipasok dari Indonesia. Sementara konsumsi nikel China mencapai 44 persen total konsumsi nikel dunia.  

Makanya, pelarangan ekspor bijih nikel Indonesia sejak awal tahun, membuat pasokan dunia berkurang. Akibatnya harga nikel pun akan naik, sejalan dengan peningkatan konsumsi.  

Jika dibandingkan dengan harga nikel saat memasuki awal tahun ini sekitar US$ 14.000 per ton, hingga Mei harga nikel sudah naik lebih dari 30 persen. Pada 19 Mei 2014, harga nikel di London Metal Exchange tercatat sudah mencapai US$ 19.780 per ton.  

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo) Poltak Sitanggang mengatakan naiknya harga, bukan hanya disebabkan oleh Indonesia. Konflik di Ukraina juga menjadi salah satu faktor naiknya harga nikel. Sebab Ukraina juga merupakan salah satu negara penghasil nikel.  

Halaman:
Reporter: Safrezi Fitra
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...