Jokowi Effect Terhadap Rupiah Hanya Jangka Pendek

Image title
Oleh
22 Juli 2014, 12:52
No image
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Euforia pasar terhadap keterpilihan Joko Widodo sebagai presiden diperkirakan tidak akan terlalu lama. Kurs rupiah diprediksi bakal menguat hingga Rp 11.300 per dolar Amerika Serikat (AS) jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai presiden terpilih pada sore nanti.

Jika kubu Prabowo Subianto kemudian menolak hasil pilpres dan melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) rupiah tidak akan merosot hingga ke atas Rp 12.300 per dolar AS.

Advertisement

?Nggak akan lebih dari itu (Rp 12.300) karena rupiah sudah melemah dalam sebanyak dua kali," ujar Branko Windoe, Head of Treasury PT Bank Central Asia Tbk (BCA).  

Dia memperkirakan, rupiah akan berada pada rentang Rp 11.500-Rp 11.800 per dolar AS jika terjadi perselisihan hasil rekapitulasi KPU.

Menurut Branko, ada sejumlah faktor fundamental yang membuat rupiah sulit untuk meneruskan penguatannya. Di antaranya, kebijakan bank sentral AS (The Fed) yang akan menarik stimulus fiskal dapat mempengaruhi pergerakan rupiah.

Kemudian dampak ketegangan yang terjadi di Suriah dan Palestina dikhawatirkan dapat menaikkan harga minyak mentah dunia. Kenaikan harga minyak dapat mempengaruhi besaran defisit anggaran pemerintah yang disebabkan membengkaknya subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement