Wakil Presiden dan Menteri ESDM Berbeda Pandangan Soal Nuklir

Safrezi Fitra
14 April 2015, 18:22
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki pandangan yang berbeda mengenai nuklir. Perbedaan ini terkait perlu atau tidaknya pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dibangun di Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menganggap pembangunan PLTN belum terlalu penting saat ini, apalagi jika melihat segi keamanan. PLTN bisa dijadikan alternatif terakhir dalam mengatasi kebutuhan energi di Indonesia.

"Sehebat-hebatnya orang Jepang menjaga teknologinya (juga mengalami masalah). Apalagi kita yang agak sembrono, jadi mengkhawatirkan masyarakat," kata dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/4).

Menurut JK, faktor geografis di Indonesia belum bisa mendukung teknologi nuklir. Dia mengatakan tempat yang paling cocok untuk membangun PLTN adalah di Jawa, karena pembangkit ini harus dibangun dengan kapasitas yang besar. Setidaknya kapasitas PLTN yang akan dibangun mencapai 1.000 megawatt. Masalahnya, secara geografis pulau Jawa berada di antara gunung merapi yang rawan gempa.

Selain di Jawa, ada juga daerah yang cocok yakni di Belitung. Tapi di daerah tersebut juga memiliki kendala. Jika dibangun di Belitung, diperlukan kabel penghubung yang panjang untuk mengaliri listrik ke industri yang berada di Jawa. Makanya pembangunan PLTN di Belitung, akan membutuhkan biaya yang sangat mahal.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...