Sri Mulyani-Rizal Ramli Masuk Bursa Menteri Ekonomi
KATADATA ? Peluang Sri Mulyani Indrawati untuk kembali menduduki kursi menteri di bidang ekonomi semakin menguat. Nama lain yang disebut-sebut tengah dipertimbangkan masuk ke tim ekonomi kabinet, yakni Rizal Ramli.
Sri dan Rizal Ramli sama-sama pernah menduduki posisi Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Keuangan. Sri kini menjabat sebagai Managing Director Bank Dunia yang bermarkas di Washington D.C. Sedangkan Rizal Ramli kini menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Negara Indonesia (BNI).
Nama kedua ekonom senior itu muncul di tengah kian santernya isu rencana perombakan kabinet, yang kabarnya akan dilakukan setelah hari raya Idul Fitri. Jokowi memang tengah mengevaluasi kinerja seluruh menteri.
Evaluasi tersebut bisa berujung pada perombakan atau pergantian menteri. Tim ekonomi baru diharapkan bisa mengatasi setumpuk masalah ekonomi jangka pendek saat ini. Mulai dari perlambatan pertumbuhan ekonomi, anjloknya mata uang rupiah, hingga kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok.
Menurut sumber Katadata, Rizal Ramli dan Sri sama-sama dipertimbangkan untuk memegang jabatan sebagai Menko Perekonomian, menggantikan Sofyan Djalil. Namun, Sri diharapkan lebih mengisi posisi Menteri Keuangan yang sangat strategis, untuk menggantikan Bambang P.S. Brodjonegoro.
Persoalannya, jika Sri diplot menjadi Menteri Keuangan, dirasa belum ada sosok yang tepat untuk mengisi kursi Menko Perekonomian. ?Perlu orang yang lebih senior sebagai Menko kalau Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan,? kata sumber tersebut. ?Dan jika Rizal Ramli yang menjadi Menko Perekonomian, tampaknya chemistry dan style keduanya tidak cocok.
Persoalan lainnya, Sri juga masih kerap disangkutkan dengan kontroversi bailout Bank Century, yang membuatnya terpental dari kabinet di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ?Untuk itu, dukungan politik memang perlu disiapkan oleh Presiden Jokowi jika Sri akan diplot kembali masuk tim ekonomi kabinet,? ujar sumber itu lagi.
Sri sesungguhnya memang sudah digadang-gadang masuk Kabinet Kerja sejak awal. Saat itu, Sri bahkan sudah dikabarkan menjalin komunikasi langsung dengan Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (baca: Jokowi Pertimbangkan Duet Sri Mulyani-Chatib Basri). Namun, belakangan Sri memutuskan menolak pinangan itu, dengan alasan masih terikat kontrak selama setahun dengan Bank Dunia (baca: Sri Mulyani Dikabarkan Sudah Putuskan Tawaran Jokowi ).
Saat itu disebut-sebut ada dua alasan yang membuat Sri ragu menerima tawaran masuk kabinet. Pertama, Presiden Jokowi tidak secara tegas memintanya langsung untuk masuk kabinet. Kedua, keinginan Sri untuk mendapatkan jaminan dukungan politik dari koalisi pemerintah, khususnya PDI-P, tidak terpenuhi.
Hingga berita ini ditulis, belum diperoleh konfirmasi dari para pejabat di Istana Kepresidenan. Menteri Sekretaris Negara Pratikno tidak menjawab pertanyaan yang disampaikan via pesan singkat (SMS) dan aplikasi pesan Whatsapp.
Sementara itu, ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono ketika dihubungi mengaku Presiden Jokowi tidak menyebut nama para calon menteri baru saat mengadakan pertemuan dengan sejumlah ekonom di Istana Negara, Senin (29/6) lalu. ?Saat saya sebut SMI (Sri Mulyani Indrawati), presiden hanya tersenyum. Tapi saya berani simpulkan, presiden memang menginginkan SMI,? katanya.