Kuartal II, Defisit Transaksi Berjalan 2,5 Persen

Aria W. Yudhistira
2 Juli 2015, 15:39
Katadata
KATADATA
Bank Indonesia memprediksi defisit transaksi berjalan kuartal II sebesar 2,5 persen.

KATADATA ? Defisit transaksi berjalan pada kuartal II diprediksi berada di posisi 2,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dibandingkan defisit pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3,92 persen.

?Kuartal II ini kemungkinan hanya (defisit transaksi berjalan) 2,5 persen PDB, dan ke depannya agak sedikit turun,? kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Kamis (2/7).

Turunnya defisit transaksi berjalan tersebut disebabkan oleh berkurangnya tekanan impor minyak dan gas bumi (migas). Ini seiring dengan kebijakan pemerintah mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) sejak akhir tahun lalu.

Hingga Mei, defisit migas tercatat sebesar US$ 1,99 miliar atau turun 64 persen dibandingkan defisit pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 5,50 miliar. Secara total, neraca perdagangan selama periode Januari-Mei 2015 mengalami surplus US$ 3,75 miliar.

Perry menyebutkan, hingga akhir 2015 defisit transaksi berjalan diperkirakan berada di level 2,5 persen terhadap PDB, atau secara nominal sebesar US$ 21 miliar. Angka ini turun dibandingkan tahun lalu sebesar US$ 25,4 miliar atau 2,9 persen terhadap PDB.

?Itu (berkurangnya defisit) memang menunjukkan faktor positif. Meski tertekan, nilai rupiah lebih stabil dari sisi fundamental,? kata dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...