BPS: Inflasi Juli Terendah dalam Lima Tahun

Aria W. Yudhistira
3 Agustus 2015, 13:49
Katadata
KATADATA
Kepala BPS Suryamin.

KATADATA ? Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Juli sebesar 0,93 persen, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,54 persen. Inflasi Juli pun lebih tinggi dari prediksi Bank Indonesia (BI) sebesar 0,8 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, inflasi Juli pada tahun ini sama dengan besaran pada tahun lalu, sekaligus menjadi yang terendah dalam lima tahun terakhir. Pada 2013, inflasi Juli sebesar 3,29 persen, 2012 (0,7 persen), pada 2011 (0,67 persen), dan 2010 (1,57 persen).

Laju inflasi Juli disebabkan kenaikan harga bahan makanan dan transportasi pada saat lebaran lalu. ?Tarif angkutan udara naik 24,4 persen, terutama akibat arus mudik dan arus balik yang terjadi dalam satu bulan. Selain itu sudah tidak ada LCC (Low Cost Carrier),? kata dia di Jakarta, Senin (3/8).

Kemudian tarif angkutan umum antarkota juga naik karena ada arus mudik dan arus balik. Selanjutnya, ikan segar, daging sapi, cabe merah, dan cabe rawit juga mengalami kenaikan. ?Daging ayam ras tercatat naik 6,19 persen,? tutur dia.

Suryamin menyebutkan, inflasi tahun kalender (Januari-Juli( tercatat 1,9 persen, sedangkan dibandingkan Juli 2014 (yoy) sebesar 7,26 persen. Sementara inflasi berdasarkan komponen inti mencapai 0,34 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm) dan 4,86 persen (yoy).

Menurut dia, komponen inti yang sudah di bawah 5 persen menunjukan kondisi perekonomian yang membaik. Posisi ini memberikan peluang bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate).

?Kalau inflasi inti di atas 5 harus ada antisipasi, tiga bulan lalu kan di atas 5 persen. Jadi pengaruh umum sudah bagus, seperti suku bunga (BI Rate), walaupun ada pelemahan kurs. Jadi gejala ekonomi mengarah lebih baik,? kata dia.

Reporter: Desy Setyowati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...