Inflasi Rendah, BI Tetap Kesulitan Turunkan Suku Bunga

Aria W. Yudhistira
4 Agustus 2015, 11:38
Katadata
KATADATA
Bank Indonesia menilai ruang untuk menurunkan suku bunga terbatas karena masih ada tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

KATADATA ? Bank Indonesia (BI) sulit untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate), kendati tingkat inflasi menunjukkan pergerakan yang stabil. Persoalannya, BI melihat ada potensi pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Hal itu diungkapkan Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di kantornya, kemarin. Menurut dia, berbagai tekanan terhadap rupiah membuat ruang untuk menurunkan suku bunga menjadi terbatas. Apalagi, ada potensi kenaikan suku bunga AS yang dapat membuat rupiah semakin terpuruk.

Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mengumumkan inflasi Juli berada di angka 0,93 persen, dan selama setahun inflasi tercatat sebesar 7,26 persen. Dilihat dari inflasi komponen inti sudah menunjukkan penurunan dari 5,04 persen pada Juni menjadi 4,86 persen.

?Itu (inflasi) satu pertimbangan dalam kami mengendalikan suku bunga. Tapi, kami juga pertimbangkan faktor lain, dalam hal ini suku bunga luar negeri yakni antisipasi kenaikan Fed Rate terhadap stabilisasi kurs yang akhirnya (pengaruh ke inflasi),? ujar Perry.

Pelemahan rupiah, lanjut Perry, akan berpengaruh terhadap neraca pembayaran Indonesia, terutama dari sisi neraca transaksi berjalan. Pada tahun ini, BI menargetkan defisit neraca transaksi berjalan berada di kisaran 2,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Adapun pada kuartal I-2015 defisit transaksi berjalan berada di posisi 1,8 persen.

?Prioritas kami adalah menjaga inflasi dan nilai tukar rupiah melalui kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran,? kata dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...