Saka Energi Lepas 40 Persen Saham Blok South Sesulu
KATADATA - Anak usaha PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk Persero (PGN) yakni PT. Saka Energi Indonesia akan melepas sahamnya di Blok South Sesulu di Kalimantan Timur. Porsi saham yang akan dilepas mencapai 40 persen dari total kepemilikan Saka Energi di blok migas tersebut.
Saat ini saham kepemilikan Blok South Sesulu 100 persen dimilik oleh Saka. Dengan melepas 40 persen, Saka Energi masih tetap akan menjadi pemilik mayoritas blok tersebut. "Betul, kami mau divest up to 40 persen participation interest kami di South Sesulu," kata Direktur Operasi Saka Tumbur Parlindungan kepada Katadata, Selasa (13/10).
Menurut dia proses pelepasan saham tersebut wajar di dalam industri migas, mengingat risiko yang ada di industri ini sangat besar. Dengan adanya mitra kerja maka diharapkan dapat membagi beban dan resiko tersebut. Status blok tersebut saat ini masih dalam tahap eksplorasi.
(Baca: Produksi Saka Energi Akan Bertambah 10.000 Barel per Hari)
Drilling & Completion Manager Saka Energi Indan Handono sempat menyatakan keberhasilan penemuan gas di Blok South Sesulu pada 21 Maret 2015. Waktu penemuan ini lebih cepat dari target yang diberikan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), yakni sebelum akhir Mei 2015.
“Ini merupakan kerberhasilan discovery gas yang pertama yang dilakukan oleh Saka Energi pada blok eksplorasi,” ujar Indan seperti dikutip di situs resmi Saka Energi.
Berdasarkan pengujian produksi yang dilakukan, blok ini bisa menghasilkan gas 19 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), dengan cadangan gas sekitar 500 miliar kaki kubik (BCF). Blok migas yang terletak sekitar 60 kilometer sebelah tenggara kota Balikpapan ini rencananya akan mulai berproduksi pada akhir 2016 atau awal 2017. Saat ini Saka Energi akan melakukan pengeboran kedua di blok tersebut. Dalam pengambangan blok tersebut, nantinya akan ada sekitar 3-4 sumur tambahan produksi.
Kontrak Kerja Sama Blok South Sesulu ditandatangani tanggal 5 Mei 2009. Awalnya, blok migas ini dioperasikan oleh HESS (Indonesia-South Sesulu), Saka mengakuisisi 42,5 persen saham blok eksplorasi South Sesulu dari Hess Indonesia pada Oktober 2013 lalu.
Kepemilikan Saka Energi kemudian meningkat menjadi 100 persen, setelah berkomitmen melunasi utang. Saat itu Saka Energi juga berkomitmen menyelesaikan pengeboran satu sumur yang ditinggalkan Hess yakni sumur South Sesulu–1 dengan nilai investasi sebesar US$ 20 juta.