Tahun Depan Gelombang PHK Migas Kembali Terjadi

Safrezi Fitra
2 Desember 2015, 17:42
Migas
Katadata

KATADATA - Pelaku usaha menyatakan investasi hulu minyak dan gas bumi (migas) akan kembali menurun tahun depan. Bukan hanya investasi, pengusaha migas terpaksa harus melakukan efisiensi besar-besaran akibat harga minyak dunia yang rendah dan tidak kompetitif saat ini.

Direktur Indonesian Petroleum Association (IPA) Sammy Hamzah mengatakan saat ini industri migas tengah mengantisipasi ancaman harga minyak yang masih di bawah US$ 50 per barel. Kondisi ini membuat margin keuntungan perusahaan semakin tipis bahkan bisa merugi. (Baca: Kontraktor Migas Rugi Rp 96 Triliun Dalam Empat Tahun)

Tren penurunan harga minyak sudah terjadi sejak pertengahan tahun 2014. Harga minyak dunia yang masih di atas US$ 100 per barel, berangsur turun hingga di kisaran US$ 60 per barel. Tahun ini harga minyak sudah jauh di bawah prediksi. Pelaku usaha migas memperkirakan tahun ini harga minyak bisa menyentuh US$ 80 per barel, ternyata hingga saat ini masih di bawah US$ 50 barel.

Beberapa perusahaan telah menjual aset (farm out) karena tidak sanggup menahan beban keuangannya. Bahkan ada juga kontraktor kontrak kerja sama migas yang sudah melakukan pengurangan karyawan dan pemutusan hubungan kerja (PHK), karena kegiatan operasinya dikurangi. (Baca: Lima Kontraktor Melepas Saham di Banyak Blok Migas)

“Saya tidak pungkiri akan ada pelepasan karyawan dalam waktu ke depan, bahkan sudah terjadi sekarang. Bidangnya itu pertama eksplorasi, kedua sifatnya supporting. Misalnya yang (awalnya) dua orang, jadi satu orang,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...