Sidang MKD: Bos Freeport Datang, Reza Chalid Tak Berkabar

Yura Syahrul
3 Desember 2015, 13:46
Gedung DPR
Arief Kamaludin|KATADATA
Gedung DPR

KATADATA - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar sidang kedua dugaan pelanggaran kode etik oleh Ketua DPR Setya Novanto, pada Kamis siang (3/12). Agenda sidang hari ini adalah mendengarkan kesaksian Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha minyak M. Reza Chalid.

Wakil Ketua MKD Junimart Girsang menyatakan, Maroef sudah menyatakan kesediaan menghadiri sidang mahkamah DPR. Sebaliknya, hingga saat ini belum ada konfirmasi dari Reza perihal kesediaannya memberikan kesaksian kepada MKD. “Sampai saat ini kami belum dapat konfirmasi kedatangan (Reza Chalid)," katanya di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (3/12).

Padahal, penjelasan Reza sangat dibutuhkan oleh mahkamah DPR untuk memutuskan kasus dugaan pelanggaran kode etik Setya Novanto. Dalam bukti rekaman percakapan berdurasi 1 jam 27 menit yang diperdengarkan dalam sidang MKD, kemarin, Reza terlibat pembicaraan inetnsif dengan Maroef dan Setya.

(Baca: Rekaman Lengkap Setya: Mutual Benefit Pelobi Freeport dan Gosip Elite)

Percakapan itu terkait dengan skenario perpanjangan kontrak Freeport memanfaatkan pengaruh dan kedekatan Setya bersama Presiden Joko Widodo. Dalam percakapan tersebut, ada beberapa pernyataan Reza yang kontroversial. Berikut ini beberapa kutipan pernyataan yang diduga merupakan suara Reza.

“Pak, Pak. Hubungan Pak Luhut itu dekat sekali dengan Pak Jokowi. Kalau kasih sign beliau keluar, kasih sign, eh beliau kayaknya begini gini, rahasia ya. Ngerti nggak. Paling nggak Pak, kalau saya bilang confirm on, kalau meleset saya habis Pak.”

“Pak, kalau gua, gua bakal ngomong ke Pak Luhut: janganlah ambil 20 persen. Ambillah 11 persen, kasihlah Pak JK 9 persen. Harus adil, kalau enggak ribut.”

“Memang kita tidak mau mencampuri politik. Tapi kenyataannya barrier politik itu ada. Kerjanya cepat..Makanya….dan happy. Kita akan kasih pengertian. Pak Luhut pasti oke karena Pak Luhut gak terlalu gini juga. Kita happy-happy semua Pak. Kalau bapak happy, kita semua juga happy.”

(Baca: Terungkap, Bos Freeport Ancam Indonesia ke Arbitrase)

“Itu ya Freeport pernah bangun pagar yang bagus, yang indah itu buat di gedung. Itu yang bikin perusahaan gua. Punya pabrik di Bandung. Itu besinya di bawa pakai pesawat ke sana. Pegawai saya dibawa pakai pesawat. Gak tahu masih ada apa enggak sekarang. Loe bayangin, tukang-tukang gua naik pesawat.”

“Kita ini orang kerja, strateginya. Jadi Freeport jalan, bapak itu bisa terus happy, kita ikut-ikutan bikin apa. Kumpul-kumpul. Gua gak ada bos, nggak usah gedek-gedek. Ngapain gak happy. Kumpul-kumpul, kita golf. Gitu, kita beli private jet yang bagus, representatif. Apalagi... “

“Buat kita itu tak ada yang rakus. Ini mutual benefit, konsepnya mutual benefit. Barangnya kita semua. Kita semua kerja. Freeport 51 kasih kita lokal, support financing. Ya Pak.”

(Ekonografik: Jejaring Bisnis Mr. R)

“Saya ikut masuk ke Dharmawangsa ini, cost yang mereka bawakan sudah, tapi masih gedean mereka porsinya. Terlalu lama mereka itu boros. Saya yakin Freeport pasti jalan. Kalau sampai Jokowi nekat nyetop, jatuh dia.”

“Saya kaget itu Pak, Saya kan kenal Jokowi, lama sekali Pak. Saya itu jodohin terakhir, ngedorong Jokowi jadi capres. Saya, Pak Hendropriyono dan Pak Budi Gunawan. Seminggu sekali kita rapat di rumah Pak Hendro ama Jokowi. Paling lambat dua minggu sekali, selama setahun sebelum capres Pak. Walaah alot Pak, saya suruh ganti baju. Wah, Pak ganti baju dong. Saya ngobrol sama Karni Ilyas dia kan sosialis. Sosialis kok pengusaha, kalau sosialis. Itu bukan...”

“Gila Pak. Alot pak orangnya Pak.” Pernyataan ini merujuk ke Jokowi.

“Padahal duit kalau kita bagi dua pak, hepi Pak. 250 M ke Jokowi JK, 250 M ke Prabowo Hatta, kita duduk aja. Ke Singapura, main golf, aman. hahahaa. Itu kan temen, temen semualah, Pak Susahlah. Kita hubungan bukan baru kemarin. Masak kita tinggal nggak baik. tapi kan sekarang udah gak ada masalah. Sudah normal. Gitu..”

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Miftah Ardhian

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...