2015, Pendapatan Sugih Energy Meningkat 800 Kali

Arnold Sirait
21 Januari 2016, 21:26
Pekerja Migas
KATADATA
Pekerja pengeboran minyak lepas pantai di perairan Indonesia

KATADATA - Anjloknya harga minyak dunia tidak membuat pendapatan PT Sugih Energy Tbk turun. Sebaliknya, kontraktor migas ini berhasil meningkatkan pendapatannya hingga 800 kali pada 2015 dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama Sugih Energy Riyanto Soewarno mengatakan sepanjang tahun lalu perseroan membukukan pendapatan hingga US$ 4 miliar atau sekitar Rp 48 triliun. Meningkat sangat tinggi dibandingkan pendapatan 2014 yang hanya US$ 5 juta atau sekitar Rp 70 miliar.

“Sepanjang tahun 2015 kinerja pendapatan perseroan telah mengalami peningkatan secara signifikan, walaupun di tengah tantangan dari kondisi pasar keuangan dan minyak bumi,” kata dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Sugih di Jakarta, Kamis (21/1).

Selain dari sisi pendapatan, tahun lalu Sugih Energy juga berhasil melalukan dua transaksi penting. Pertama, penjualan 15 persen saham partisipasi di Blok Lemang kepada Kohlberg Kravis Robert & Co (KKR). Nilainya hampir mencapai US$ 77 juta atau sekitar Rp 1,07 triliun. (Baca : Dapen Pertamina Masuk, Sugih Energy Memacu Produksi Blok Lemang)

Transaksi kedua adalah masuknya Dana Pensiun Pertamina dengan membeli 8,1 persen saham Sugih Energy dan menjadi salah satu pemegang saham terbesar. “Dua transaksi ini telah membuktikan ke-atraktifan aset dan rencana bisnis kami untuk membuka potensi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan energi Indonesia yang sedang tumbuh,” ujarnya.

Riyanto optimistis tahun ini kinerja perseroan masih membaik meski tren harga minyak masih terus berlanjut. Dalam waktu dekat Sugih Energy akan menandatangani jual beli gas dengan badan operasi bersama PT Bumi Siak Pusako dan PT Pertamina Hulu Energi. Gas yang akan dipasok mencapai 8,5 juta kaki kubik (mmscfd). Namun Riyanto belum mau menyebut berapa harganya karena masih dalam tahap negosiasi.

Adanya perjanjian jual beli gas tersebut diharapkan dapat memaksimalkan produksi gas dari Blok Selat Panjang yang mencapai 24 mmscfd. Tapi sampai saat ini baru 13,5 mmscfd gas dari Selat Panjang yang memiliki komitmen pembeli. Sebelumnya perusahaan ini memiliki perjanjian jual beli gas dengan PLN sebesar 5 mmscfd. Harga gasnya mencapai US$ 5,75 mmbtu dengan eskalasi 3 persen selama 5 tahun. (Baca : Tak Terserap, 18 Kargo Gas Akan Dijual di Pasar Spot)

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...