Akuisisi Dua Perusahaan, Go-Jek Buka Kantor di India

Maria Yuniar Ardhiati
19 Februari 2016, 14:52
Go-Jek
Arief Kamaludin|KATADATA
Pengemudi ojek Go-Jek tengah menunggu penumpang yang hendak diantar ke tujuannya di Jakarta.

KATADATA - Perusahaan rintisan atau startup Indonesia yang berkembang begitu pesat, Go-Jek, mengakuisisi dua perusahaan baru asal India, yaitu C42 Engineering dan CodeIgnition. Melalui aksi korporasi ini, perusahaan penyedia jasa transportasi online tersebut membuka pusat teknologinya di Bangalore. Tempat ini menjadi kantor luar negeri pertama Go-Jek. Kini, semua pendiri C42 dan CodeIgnition masuk dalam pucuk pimpinan Go-Jek di bidang teknologi.

Perusahaan ini membidik bakat-bakat hebat di India dan berencana merekrut 100 insinyur, pemogram, serta peneliti data di level yunior maupun senior dalam enam bulan sampai satu tahun mendatang. Pendiri dan Chief Executive Officer Go-Jek Nadiem Makarim menyatakan hal tersebut melalui wawancara dengan Tech in Asia, yang dilansir pada Kamis, 18 Februari 2016.

Sebenarnya, langkah semacam ini tidak lazim bagi perusahaan startup. Kedua perusahaan anyar dari India itu pun diajak merasakan pengalaman Go-Jek. Bagi Nadiem, sebelumnya, India merupakan negara yang belum pernah dikunjunginya dan berhasrat segera menginjakkan kaki di sana. (Baca: Setelah Jokowi Bicara, Jonan Cabut Larangan Go-Jek)

Sebagai startup, Go-Jek tumbuh lebih pesat dari perkiraan, bahkan pendiri dan para investornya tidak pernah menyangka hal ini. Bayangkan, setelah diluncurkan pada Januari 2015, aplikasi mobile Go-Jek kini sudah diunduh lebih dari 11 juta kali. Perusahaan ini pun menggandeng 200 ribu pengemudi.

Seiring dengan meroketnya jumlah pengguna aplikasi ini, Go-Jek dihadapkan pada tantangan untuk menjaga kecepatan layanan. Perusahaan pun sempat tersandung. Baik pengemudi maupun penumpang kerap mengeluhkan proses pemesanan yang lambat, pemesanan yang tidak bisa dibatalkan, serta aplikasi yang error. Pendek kata, teknisi Go-Jek tidak mampu melayani tingginya permintaan dan penggunaan aplikasi tersebut. “Karena pertumbuhan yang kelewat cepat di Go-Jek, kami tidak mampu mengontrol jumlah orang yang mengunduh aplikasi ini. Kami dulu tidak menyangka akan setinggi ini pertumbuhannya,” ujar Nadiem.

Setelah itu Sequoia Capital masuk sebagai investor. Perusahaan pemberi modal ini telah memiliki nama besar di India. Dengan demikian, langkah Go-Jek membuka kantor di Negara Mahatma Gandhi memang sesuai. Keputusan tersebut telah mempertemukan Go-Jek dengan para pakar teknologi di Bangalore dan Delhi yang bergabung bersama C42 dan CodeIgnition. (Baca: Investasi Asing di Bisnis Pemakaman Hingga Gojek akan Dibatasi).

Halaman:
Reporter: Maria Yuniar Ardhiati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...