Harga BBM Turun, Penjualan Kendaraan Bisa Naik Hingga 10 Persen

Miftah Ardhian
1 April 2016, 10:35
Otomotif
Donang Wahyu|KATADATA
Penjualan kendaraan bermotor akan meningkat seiring dengan penurunan harga BBM per 1 April ini.

KATADATA - Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak awal 2016 diperkirakan akan semakin mengerek penjualan kendaraan bermotor hingga akhir tahun nanti. Apalagi, setelah meredup pada tahun lalu, ada beberapa faktor positif lain di tahun ini yang diharapkan mampu memacu penjualan kendaraan.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noergadjito memproyeksikan penjualan kendaraan bermotor akan meningkat seiring dengan penurunan harga BBM per 1 April ini. “Harusnya naik (penjualan kendaraan). Secara teoritis penurunan harga BBM ini dampaknya bagus untuk penjualan,” ujarnya kepada Katadata, saat ditemui di acara “Indonesia’s Automotive Outlook 2020”, Jakarta, Kamis (31/3).

Namun, Noergadjito belum bisa memperkirakan besaran kenaikan penjualan kendaraan bermotor dibandingkan tahun lalu. Yang jelas, ada dua faktor penting yang mempengaruhi penjualan kendaraan bermotor. Pertama, fluktuasi harga BBM. Kedua, bunga kredit yang diberikan oleh bank.

Menurut dia, fluktuasi harga BBM sangat mempengaruhi penjualan kendaraan bermotor. Contohnya, saat harga BBM naik pada November 2014, penjualan kendaraan langsung turun signifikan di awal 2015 lalu. “Penyebabnya bukan buying power menurun, tapi (masyarakat) menunda pembeliannya,” kata dia.

Besaran bunga kredit turut mempengaruhi penjualan kendaraan. Sebab, menurut Noergadjito, sekitar 60 persen pembelian kendaraan bermotor menggunakan sistem kredit. Namun, dia menilai penurunan harga BBM ini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap harga komponen-komponen industri otomotif. Sebab, tidak akan berpengaruh banyak terhadap ongkos produksi di pabrik.

Taksiran lebih jelas dinyatakan oleh Johnny Darmawan Danusasmita, mantan Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor. Menurut dia, penurunan harga BBM jenis Premium dan Solar masing-masing sebesar Rp 500 per liter pada awal Maret ini akan membantu peningkatan penjualan kendaraan bermotor. Perkiraannya, permintaan kendaraan bermotor tahun ini bisa tumbuh 5-10 persen.

Penurunan harga BBM ini menambah tiga faktor pendukung peningkatan penjualan kendaraan bermotor tahun ini. Pertama, penguatan nilai tukar rupiah sehingga bisa mengurangi biaya impor. Kedua, penurunan suku bunga acuan BI rate sebesar 0,75 persen sejak awal tahun ini. “Serta perbaikan likuiditas perbankan sehingga pembiayaan kendaraan bermotor bisa meningkat,” kata Johnny, anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).

Sekadar informasi, Gaikindo mencatat, penjualan mobil pada periode Januari-Februari 2016 mencapai 173.262 unit, atau turun 5,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Sedangkan target penjualan sampai akhir tahun nanti sebanyak 1,05 juta unit atau sedikit lebih tinggi dair pencapaian akhir tahun lalu yang sebesar 1,01 juta unit.

Di sisi lain, Ketua KEIN Sutrisno Bachir menuturkan, langkah pemerintah menurunkan harga BBM tentu akan membantu industri dalam hal mengurangi biaya distribusi. Penurunan biaya logistik juga semestinya akan menarik investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI).

Tak cuma itu, penurunan harga BBM diharapkan mempermudah pemerintah meneruskan reformasi struktural, yakni pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter). Ke depan juga bisa meningkatkan industri bernilai tambah (value added). "Jadi ini suatu hal yang sangat positif buat dunia bisnis, usaha, industri. Maka kami (industri) bisa memprediksi kira-kira biaya yang akan timbul dalam produksi," ujar Sutrisno.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Desy Setyowati, Miftah Ardhian

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...