PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara masih mengupayakan pemulihan penyaluran BBM dan LPG di sejumlah wilayah Aceh usai bencana Banjir Bandang.
PIS memastikan pasokan BBM dan bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak di Sumatra tetap berjalan, lewat operasi kapal tanker yang berlayar nonstop meski cuaca ekstrem.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mendistribusikan 80 drum bahan bakar minyak (BBM) Pertalite ke wilayah Aceh Tamiang.
Produk BBM Shell Super sudah mulai tersedia sejak kemarin, (7/12) di sejumlah SPBU Shell. Namun, BBM Shell V-Power dan Shell V-Power Nitro+ belum tersedia.
Ketersediaan BBM di wilayah bencana diupayakan terpenuhi lewat penyaluran 1.000 liter Biosolar dan 1.000 liter Pertalite ke Aceh Tengah dan Bener Meriah via jalur udara.
Pemerintah mulai memulihkan akses energi di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh dengan menyalurkan bahan bakar minyak (bbm) menggunakan pesawat perintis.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan stok bahan bakar minyak (BBM) di kawasan bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Pertamina menyalurkan 8.000 liter Dexlite untuk mendukung operasional alat berat penanganan longsor di Tapanuli–Sibolga agar akses jalan, distribusi logistik, BBM, dan LPG kembali normal.
PIS siapkan 332 kapal tanker, 12 cadangan, serta 338 tugboat untuk amankan distribusi BBM, LPG, dan energi selama Nataru. Seluruh armada dipantau lewat sistem digital terpusat.
PT Pertamina (Persero) menyampaikan bahwa dukungan pemerintah melalui pembayaran kompensasi selisih harga BBM telah berperan besar dalam menjaga likuiditas dan arus kas perusahaan sepanjang 2025.