Pengakuan Pembocor Sumber Panama Papers

Maria Yuniar Ardhiati
9 Mei 2016, 11:00
Panama Papers
KATADATA

Pembocor informasi sumber dokumen Panama Papers, seorang anonim, menawarkan untuk membuka dokumen-dokumen rahasia tersebut kepada pemerintah. Dalam pernyataan yang dilansir surat kabar Jerman, Süddeutsche Zeitung dan konsorsium jurnalis investigasi internasional atau International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), whistleblower yang disapa John Doe itu menggarisbawahi pentingnya perlindungan bagi para pembocor data. 

Melalui tulisan berjudul “The Revolutions Will Be Digitized”, John Doe mengatakan ketimpangan penghasilan dalam masyarakat menjadi persoalan laten dunia. Ia menyebut pemerintah harus segera mengambil langkah untuk mengatasinya. (Baca: Panama Papers dan Ketidakadilan Sistem Pajak).

Harian Süddeutsche Zeitung mengautentifikasi pernyataan tersebut memang berasal dari sumber yang terkait Mossack Fonseca -firma hukum di Panama- yang memunculkan Panama Papers. Berikut ini pernyataannya, seperti ditayangkan di website ICIJ, Jumat, pekan lalu. Pada hari ini, Senin, 9 Mei 2016, ICIJ melansir daftar korporasi yang tersangkut Panama Papers. 

John Doe

Ketidaksetaraan pendapatan menjadi persoalan sepanjang masa dan mempengaruhi dunia ini. Perdebatan masalah tersebut makin meruncing beberapa tahun terakhir. Para politikus, akademisi, dan aktivis tidak membantu sama sekali untuk mengerem pertumbuhan di masing-masing negara yang sudah stabil. Padahal munculnya pembicaraan, analisa statistik, protes, dan karya dokumenter yang mengecam sudah tidak terhitung banyaknya. 

Panama Papers memberi sebuah jawaban yang menarik, yaitu adanya korupsi yang masif dan mengakar. Bukan kebetulan jawaban ini muncul dari suatu firma hukum. Tidak hanya mengatur kekayaan para klien, Mossack Fonseca memanfaatkan pengaruhnya untuk mengakali aturan-aturan hukum di dunia selama berpuluh-puluh tahun bagi mereka yang ingin menjalankan tindak kriminal. Dalam kasus Pulau Niue, firma hukum ini bahkan menjalankan suaka pajak dari awal hingga akhir.

Ramón Fonseca dan Jürgen Mossack, pendiri firma hukum tersebut, membuat kita percaya bahwa perusahaan-perusahaan cangkang yang kadang disebut special purpose vehicles sebenarnya seperti mobil. Namun, penjual mobil bekas tidak memerlukan aturan hukum. Kendaraan dengan special purpose ini seringkali digunakan untuk penipuan dalam skala besar.

Perusahaan cangkang kerap diasosiasikan dengan tindak kejahatan maupun penghindaran pajak. Namun Panama Papers menunjukkan, meski perusahaan cangkang tidak ilegal secara definisi, perusahaan semacam itu digunakan untuk kejahatan serius yang berujung pada penghindaran pajak. Saya memutuskan untuk mengekspos Panama Papers karena saya yakin para pendiri, karyawan, dan klien Mossack Fonseca harus menjelaskan keterlibatan mereka dalam tindak kejahatan tersebut. Sejauh ini hanya beberapa yang terkuak. Sepertinya akan memakan waktu tahunan, atau bahkan puluhan tahun untuk mengungkap kebobrokan firma hukum ini.

Sementara itu, ada perdebatan baru di dunia, yang sesungguhnya mendorong penyingkapan tabir Panama Papers. Tidak seperti retorika politik yang akhirnya malah menghilangkan jejak kejahatan para elit, perdebatan ini berfokus langsung pada persoalannya. Saya pun memiliki beberapa pemikiran. (Baca: Mengenal Tax Havens, Membedah Panama Papers)

Tolong dicatat, saya tidak bekerja untuk pemerintah negara manapun atau agensi intelijen, baik secara langsung atau sebagai kontraktor. Semua pemikiran ini sepenuhnya milik saya, seperti halnya keputusan yang saya buat untuk membagikan dokumen ini kepada surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung dan the International Consortium on Investigative Journalists (ICIJ). Saya tidak memiliki tujuan politik tertentu. Saya melakukannya karena saya benar-benar memahami isi Panama Papers dan skala kejahatan tersebut.

Selama ini, pemberitaan media fokus pada skandal yang legal dan diperbolehkan dalam sistem yang ada. Yang diperbolehkan ini justru menjadi skandal dan harus diubah. Namun kita tidak boleh berpaling dari fakta penting lainnya, yaitu firma hukum Mossack Fonseca itu sendiri, termasuk para pendiri dan karyawannya, yang sebenarnya mengetahui tindak kejahatan di tingkat dunia yang dilakukan secara berulang kali. 

Mereka bisa saja mengaku tidak tahu, tapi dokumen-dokumen yang terkuak menunjukkan sebaliknya. Setidaknya, pada akhirnya, kita tahu bahwa Mossack secara pribadi telah bersumpah palsu di pengadilan federal Nevada. Kita juga tahu bahwa staf informasi teknologinya berupaya mengungkap kebohongan yang ada. Mereka semua harus dituntut tanpa mendapat perlakuan khusus.

Pada akhirnya, Panama Papers bisa menggiring ribuan tuntuan, jika para penegak hukum mampu mengakses dan mengevaluasi dokumen yang sesungguhnya. ICIJ dan para mitra publikasinya sudah menyatakan tidak akan membuka dokumen asli Panama Papers kepada instansi-instansi penegak hukum. Meski demikian, saya bersedia bekerja sama dengan penegak hukum semampu saya.

Saya telah melihat sekian banyak whistleblower dan aktivis di Amerika Serikat dan Eropa yang hidupnya hancur setelah mengungkap sejumlah kejahatan. Edward Snowden sekarang terdampar di Moskow, setelah pemerintah Obama memutuskan menghukumnya dengan menggunakan Akta Spionase (Espionage Act). Padahal untuk tindakannya mengungkap perbuatan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat atau National Security Agency (NSA), ia seharusnya dianggap pahlawan dan mendapat penghargaan, bukan diasingkan.

Sementara itu, Bradlet Birkenfield menerima uang jutaan dolar untuk informasinya mengenai bank Swiss, UBS. Namun, ia masih harus menjalani hukuman penjara yang dijatuhkan Departemen Kehakiman. Antoine Deltour sekarang ditahan karena memberi informasi kepada wartawan mengenai tindakan Luxembourg yang mengenakan perjanjian pajak khusus secara rahasia kepada korporasi-korporasi multinasional. Hal ini sudah membuat miliaran dolar pajak tercuri dari negara-negara tetangganya. Masih ada banyak contoh lainnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...