Terganjal Piutang, Pembubaran Petral Kembali Tertunda

Anggita Rezki Amelia
25 Juli 2016, 20:01
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto
Arief Kamaludin|KATADATA
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.

PT Pertamina (Persero) hingga kini belum dapat merealisasikan keinginan pemerintah untuk membubarkan anak usahanya di dalam Grup Petral. Bahkan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi ini meminta perpanjangan waktu agar dapat membubarkan Pertamina Energy Trading (Petral), Pertamina Energy Service Pte Ltd (PES) dan Zambesi Investment.

Direktur Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, pembubaran Grup Petral masih terkendala urusan utang-piutang. Padahal, proses likuidasi Zambesi sudah dimulai sejak 17 Desember tahun lalu, sementara Petral sejak 1 Februari lalu. Adapun proses formal likuidasi PES sudah dilakukan sejak 4 Februari lalu. (Baca: Likuidasi Petral Tinggal Menanti Tagihan Piutang dan Pajak)

Menurut dia, jika Petral dibubarkan saat ini maka piutang yang ada di Petral akan hangus. “Petral masih punya piutang yang mesti kami urus. Kami tidak mau piutangnya jadi hilang,” kata dia di Jakarta, Senin (25/7). Namun, Dwi tidak menyebutkan nilai piutang Petral dan pihak yang harus ditagihnya.

Karena itulah, Pertamina mengajukan perpanjangan waktu pembubaran Petral hingga akhir tahun ini. Masa waktu itu diperlukan untuk menyelesaikan tagihan piutang tersebut sebelum perusahaannya dibubarkan. “Otoritas sana (Hong Kong) sudah merespons, tapi kami butuh Petral untuk menagih utang-utangnya itu,” ujar dia.

Dalam catatan Katadata, pembubaran Grup Petral ini sudah tiga kali tertunda. Meskipun fungsinya sudah tidak aktif lagi sejak 2015 lalu, pembubaran Petral awalnya ditargetkan selesai Januari 2016. (Baca: Mundur Lagi, Pertamina Berharap Petral Bubar Tengah Tahun Ini)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...