Proyek Bendungan Teritip di Kalimantan Rampung Lebih Cepat

Safrezi Fitra
7 November 2016, 10:34
Waduk Jatibarang, Jawa Tengah
Arief Kamaluddin | Katadata

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan pembangunan proyek Bendungan Teritip di Balikpapan, Kalimantan, sudah selesai. Proses selanjutnya adalah tahap penggenangan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan proyek ini selesai lebih awal dari jadwal. Pemerintah menargetkan pengerjaan bendungan ini bisa selesai pada pertengahan bulan depan. Ternyata prosesnya bisa dipercepat hingga mampu diselesaikan awal bulan ini.

Saat ini proyek bendungan senilai Rp 262 miliar tersebut sudah siap digenangi. “Setelah ditutup menurut perhitungan dan mempertimbangkan curah hujan dan sebagainya, baru tergenang penuh setelah 7 bulan," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau langsung pembangunan Bendungan Teritip, di Balikpapan, Kalimantan Timur, pekan lalu, seperti dikutip dari siaran persnya.

(Baca: Tiga Kontrak Proyek Bendungan Ditargetkan Selesai Pekan Ini)

Meski proses pembangunannya sudah rampung, ternyata masih ada beberapa hal yang belum bisa diselesaikan. Proyek Bendungan Teritip masih menyisakan pembebasan lahan sekitar 40 hektare. Kementerian PUPR berharap pembebasn lahan berupa hutan milik rakyat ini bisa diselesaikan dalam satu bulan ke depan.

Beroperasinya bendungan ini setidaknya bisa mengurangi defisit pasokan air bersih untuk masyarakat Kota Balikpapan. Saat ini kebutuhan air bersih untuk Kota Balikpapan mencapai 1.600 liter per detik. Saat ini, cadangan air bersih masyarakat Balikpapan bergantung pada Bendungan Manggar dengan pasokan 1.000 liter per detik.

Beroperasinya Bendungan Teritip pun belum mampu menutup defisit sebesar 600 liter per detik. Pasalnya bendungan ini hanya bisa menambah pasokan air bersih sebanyak 250 liter per detik. Selain itu, kebutuhan masyarakat akan air bersih yang terus menerus bertambah.

(Baca: Anggaran Negara Tak Cukup untuk Pengendalian Banjir)

Basuki mengakui bahwa kelangkaan air baku ini tidak hanya terjadi di Kota Balikpapan. Beberapa daerah lainnya di Indonesia juga memiliki permasalahan yang sama. Kementerian PUPR menyatakan akan terus berupaya untuk mencukupi kebutuhan air baku ini dengan pembangunan bendungan baru.

Idealnya, pasokan air baku baru bisa dikatakan aman jika telah mampu mencukupi 2.000 meter kubik per kapita per tahun. Namun kenyataannya, rata-rata pasokan air di Indonesia masih di bawah standar tersebut.

Dia mencontohkan kondisi di Pulau Jawa yang hanya mampu menyediakan air baku rata-rata 1.600 meter kubik per kapita per tahun. Pasokan ini bisa dikatakan rentan. Karena jika jumlah volumenya kurang, dipastikan akan mengganggu kegiatan perekonomian dan produksi pangan.

Basuki menambahkan selain bisa menyediakan air baku bagi masyarakat, Bendungan Teritip juga memiliki potensi pariwisata. Makanya dia meminta masyarakat sekitar tidak membuat keramba ikan di tengah waduk, karena akan merusak kualitas air baku.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...