Pasar Global Terpuruk Menyambut Kemenangan Trump

Maria Yuniar Ardhiati
9 November 2016, 14:54
Bursa Efek Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Kegaduhan mewarnai pasar global. menyusul unggulnya Donald Trump pada pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) hari ini. Bursa saham dunia anjlok dan pasar valuta asing (valas) bergejolak, lantaran pelaku pasar dilanda ketidakpastian terhadap nasib perekonomian global.

Tiga indeks utama di bursa New York, merosot 4 persen. “Pasar tidak siap dengan kondisi ini,” ujar Kepala Strategi Pasar di IG Markets, Chris Weston, seperti dilansir Washington Post, Rabu (9/11).

Indeks berjangka Dow Jones rata-rata anjlok lebih dari 700 poin. Perdagangan berjangka Indeks Standard & Poor’s 500 dihentikan sementara, setelah turun lima persen. Aksi jual yang terjadi sekarang ini menyerupai kondisi pasca Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa atau Britain Exit (Brexit).

(Baca: Clinton atau Trump, Siapa Paling Bahaya Bagi Bursa Saham?)

Berdasarkan laporan Bloomberg., mata uang Meksiko, peso, anjlok menyentuh level terendah selama delapan tahun. Terpuruknya peso memang telah terjadi sejak kandidat dari Partai Republik tersebut memimpin perolehan suara selama masa kampanye.

Tidak hanya di Amerika Serikat, kepanikan juga melanda pelaku pasar di kawasan Asia. Salah satunya, Indeks Nikkei di Jepang sempat terjerembab 885 poin, atau sekitar lima persen. Meski begitu, harga emas dan mata uang yen Jepang masih menguat. Penyebabnya, para investor memilih mengamankan dananya di tengah ketidakpastian dunia dengan membeli emas dan yen Jepang sebagai safe haven

“Trump tidak berpengalaman dalam merancang kebijakan untuk mata uang serta fiskal. Pemikirannya pun selalu ekstrem,” ujar ekonom dari First Seafront Fund, Yan Delong. Hal ini akan membawa ketidakpastian bagi investor. Makanya harga emas melambung dan pasar terpuruk.

Para investor pun kembali berharap bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) akan meningkatkan suku bunga acuannya pada Desember mendatang. Sebenarnya, The Fed telah mengisyaratkan kesiapannya mengeluarkan suatu kebijakan demi mempertahankan perekonomian. Namun, rencana ini terancam oleh turbulensi yang sedang menghampiri pasar keuangan.

Sebelum pemilihan berlangsung, banyak yang memprediksi kandidat presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton akan meraih kemenangan. Kondisi tersebut sempat memperkuat pasar awal pekan ini. Namun pada Selasa malam waktu setempat, para investor mulai sibuk memikirkan dampak jika Trump memenangkan pemilu.

Trump mengusung sejumlah program yang dianggap kontroversial. Beberapa program ini diantaranya, menghentikan perjanjian perdagangan luar negeri, mendeportasi jutaan imigran, serta melakukan kebijakan radikal pada sektor pajak. (Baca: Harga Emas Bisa Melonjak kalau Trump Jadi Presiden Amerika)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...