Topang Rupiah, Aliran Dana Repatriasi Perlu Dipercepat

Desy Setyowati
15 November 2016, 07:00
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Ekonom memperkirakan tekanan terhadap rupiah masih akan berlanjut hingga awal tahun depan. Untuk membantu menjaga stabilitas rupiah, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) perlu mempercepat masuknya dana repatriasi dari hasil program pengampunan pajak (tax amnesty).

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, instansinya sudah melakukan intervensi di pasar surat utang dan pasar valuta asing (valas) untuk mengerem laju pelemahan rupiah. Ia mengklaim biaya intervensi kecil sehingga cadangan devisa masih pada level aman.

“Kecil saja intervensinya karena pasar Indonesia ukurannya kecil. Sekarang pasar sudah tenang, kurs sudah stabil,” kata Mirza kepada Katadata, Senin (14/11).

Seperti diketahui, rupiah terus tertekan pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) pada Rabu (9/11) lalu. Bahkan, rupiah sempat anjlok hingga menembus level 13.800 per dolar AS pada Jumat pekan lalu (11/11). Meski kemudian rupiah berangsur menguat lagi berkat intervensi BI.

(Baca juga: Dua Pemicu Anjloknya Rupiah, BI Kritik Para Analis)

Namun, Ekonom Maybank Juniman melihat, tekanan terhadap rupiah masih akan berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, kemungkinan hingga 2017. Penyebabnya, pelaku pasar masih menunggu kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter di AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...