SKK Migas Targetkan Pasang Alat Ukur Produksi Maret 2017
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pemasangan alat ukur produksi (flow meter) migas bisa dilakukan pada Maret 2017. Saat ini SKK Migas masih menunggu persetujuan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari Kementerian Keuangan.
"Kami tunggu DIPA. Kalau sudah selesai kami akan tender dan akan dipasang pada Maret 2017," ujar Kepala Humas SKK Migas Taslim Z. Yunus akhir pekan lalu.
(Baca: Aturan Baru, Alat Ukur Produksi Minyak Wajib Dipasang di Tiga Lokasi)
Dia mengatakan pemasangan alat ukur ini dilakukan bertahap. Pada tahap awal, pemerintah akan memprioritaskan pemasangan flow meter terhadap lapangan-lapangan besar yang memiliki produksi tinggi. Setelah itu di lapangan lain hingga semua terpasang.
Taslim tidak menyebutkan lapangan mana saja yang akan dipasang flow meter pada tahap pertama ini. Berdasarkan data SKK Migas produksi siap jual (lifting) migas nasional disumbang paling banyak oleh beberapa wilayah kerja, diantaranya Blok Cepu dan Rokan untuk minyak, serta Blok Mahakam dan Berau untuk gas.
Target pemasangan flow meter oleh SKK Migas ini masih sesuai dengan aturan, yakni paling lambat dilakukan pada akhir Mei 2017. Ini mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 39 Tahun 2016 tentang sistem monitoring pruduksi minyak bumi berbasis online real time.
(Baca: ESDM Prioritaskan Kontraktor Besar Pasang Alat Ukur Produksi Minyak)
Adapun pemasangan alat ukur produksi ini juga harus memperhatikan aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan serta meminimalkan kehilangan produksi. Namun demikian, Taslim belum mengetahui jumlah alokasi DIPA yang akan diberikan Kementerian Keuangan untuk melaksananan program tersebut. "Saya belum lihat angkanya," kata dia.