Investasi Tak Ampuh Lagi Topang Pertumbuhan Ekonomi Sejak 2014

Desy Setyowati
29 Desember 2016, 18:09
Pertumbuhan EkonomI
Arief Kamaludin|KATADATA

Kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menurun, terutama dalam tiga tahun terakhir. Padahal, investasi cenderung meningkat namun industrinya tidak berdaya saing dan minim penyerapan tenaga kerja.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mencatat, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) sempat tumbuh di kisaran empat persen namun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai enam persen. Artinya, investasi berperan maksimal untuk mendorong perekonomian.

Pada periode 2010-2013, misalnya, ICOR --yang merupakan rasio efisiensi penggunaan modal terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara-- tumbuh sekitar 4,1-4,5 persen. Dalam periode itu, ekonomi tumbuh hingga 5,6-6,4 persen.

Ekonom INDEF Eko Listiyanto berpandangan, data itu menunjukan bahwa investasi yang ada di Indonesia lebih efisien sehingga maksimal mendukung pertumbuhan ekonomi. Dukungan yang dimaksud bisa berupa penyerapan tenaga kerja, yang berdampak positif terhadap daya beli masyarakat.

“Investasi saat itu (2010-2013) memiliki daya cipta ke negara. Seperti penyerapan tenaga kerja melalui investasi padat karya ataupun investasi yang menciptakan daya saing,” kata Eko saat acara Economi Outlook 2017 di Jakarta, Kamis (29/12).

Namun, kondisinya berubah sejak 2014 hingga saat ini. ICOR pada tahun 2014 mencapai 6,8 persen, namun ekonomi hanya tumbuh lima persen. Tahun lalu, ekonomi hanya tumbuh 4,8 persen, padahal ICOR mencapai 6,8 persen. Artinya, investasi di Indonesia tak lagi efektif mendukung pertumbuhan ekonomi.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...