Bantah Palu Arit di Rupiah, BI: Itu Logo Pengaman BI Sejak 2000

Desy Setyowati
10 Januari 2017, 15:11
Agus rupiah
Arief Kamaludin (Katadata)

Bank Indonesia (BI) kembali menepis kabar palsu atau hoax seputar uang rupiah. Setelah sempat beredar luas di media sosial selama sebulan terakhir, Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo menegaskan bahwa uang rupiah tidak mengandung simbol terlarang palu dan arit.

Menurut dia, penampakan yang dipersepsikan oleh sebagian pihak sebagai simbol palu dan arit dalam uang rupiah sebenarnya merupakan logo BI yang dipotong secara diagonal. Karena itu, gambar tersebut membentuk ornamen tidak beraturan yang merupakan gambar saling isi atau rectoverso. Rectoverso ini berfungsi sebagai pengaman uang rupiah dari aksi pemalsuan.

“Menanggapi informasi dan penafsiran yang berkembang di media, yang menyatakan bahwa uang rupiah memuat simbol terlarang palu dan arit. Gambar yang itu merupakan logo BI,” kata Agus dalam siaran persnya, Selasa (10/1). (Baca: BI Laporkan Penyebar Hoax Pencetak Rupiah Baru ke Polisi)

Unsur pengaman tersebut bertujuan agar masyarakat mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang, sekaligus menghindari pemalsuan. Gambar rectoverso dicetak dengan teknik khusus, sehingga terpecah menjadi dua bagian di sisi depan dan belakang lembar uang. Bentuknya hanya dapat dilihat utuh bila diterawang.

Menurut Agus, rectoverso umum digunakan sebagai salah satu unsur pengaman berbagai mata uang dunia. Pertimbangannya, rectoverso sulit dibuat dan memerlukan alat cetak khusus.

Di Indonesia, rectoverso telah digunakan sebagai unsur pengaman pada uang rupiah sejak tahun 1990-an. Sedangkan logo BI telah digunakan sebagai rectoverso atau pengaman uang rupiah sejak tahun 2000. (Baca: Tepis Isu, Bank Indonesia Pastikan Uang Baru Dicetak Peruri)

Agus menegaskan, rupiah merupakan salah satu lambang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam hal ini, uang rupiah ditandatangani bersama oleh Gubernur BI dan Menteri Keuangan. Untuk itu, BI mengingatkan kembali kepada masyarakat agar senantiasa menghormati dan memperlakukan uang rupiah dengan baik.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...