Industri Pengolahan Rumput Laut Masih Tertinggal

Pingit Aria
10 Januari 2017, 16:42
Rumput laut
Arief Kamaludin | Katadata

Niat pemerintah untuk mendorong industri pengolahan rumput laut belum diimbangi kesanggupan para pelaku usaha. Akibatnya, ekspor pun merosot.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor produk rumput laut dan ganggang lainnya merosot 37 persen secara year on year dalam periode Januari - Agustus 2016 menjadi US$70,7 juta dari sebelumnya US$ 112,3 juta.

“Dari total yang kita ekspor, 97 persen di antaranya berupa bahan baku,” Kata Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut (ARLI) Safari Aziz dalam Forum Group Discussion Kadin di Jakarta, Selasa (10/1/2016).

(Baca juga: Bernilai Rp 1.400 Triliun, Industri Makanan Diprediksi Tumbuh 8 Persen)

Berdasarkan data yang dimiliki ARLI, total ekspor rumput laut pada tahun 2015 mencapai 212.001 ton.  Dari jumlah itu, ekspor bahan baku sebesar 206.304 ton, sementara ekspor produk olahan yang hanya 5.697 ton.

Safari menyebut, ada beberapa persoalan yang membayangi ekspor rumput laut. Di antaranya, rencana penerapan bea keluar dengan variasi 20-40 persen, pengenaan pajak ekspor, serta kebijakan pemerintah yang melarang ekspor bahan baku.

Berbagai wacana ini, menurut Safari, telah membuat para importir rumput laut Indonesia mulai mencari produsen alternatif.

(Baca juga: Banyak Kapal Ikan Kecil, Pemerintah Dorong Industri Galangan)

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...