Masalah Cuaca, Lifting Minyak di Awal 2017 Gagal Capai Target

Anggita Rezki Amelia
17 Februari 2017, 10:32
Migas
Dok. Chevron

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu MInyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat rata-rata produksi minyak siap jual (lifting minyak) saat ini hanya 780 ribu barel per hari (bph). Pencapaian ini masih di bawah target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara  (APBN) 2017 sebesar 815 ribu bph. 

Kepala Humas SKK Migas Taslim Z.Yunus mengatakan rendahnya perolehan lifting di awal tahun ini akibat penurunan produksi Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu. Pangkal soalnya adalah produksi di blok itu terganggu kondisi cuaca buruk selama sepekan terakhir.

''Kemarin ada masalah Floating Storage and Offloading (FSO) Gagak Rimang di Blok Cepu,'' kata dia di Jakarta, Kamis (16/2). (Baca: SKK Migas Upayakan Penurunan Produksi Blok Cepu Tak Ganggu Penerimaan)

Sejak 5 Februari hingga 11 Februari lalu, produksi minyak di Lapangan Banyu Urip memang anjlok hingga 75 persen, dari 200 ribu barel per hari (bph) menjadi hanya 50 ribu bph. Hal ini diketahui saat rombongan Komisi Energi DPR berkunjung ke Blok Cepu pekan lalu. 

Wakil Ketua Komisi Energi DPR Satya Widya Yudha mengatakan, ExxonMobil selaku operator Blok Cepu sengaja menurunkan produksinya.  Alasannya, menghindari kepenuhan kapasitas (top tank) di fasilitas penyimpanan di Floating Storage Offloading (FSO) Gagak Rimang. Hal ini diakibatkan cuaca buruk di Laut Tuban sehingga kapal tanker yang mengangkut minyak ini sulit bersandar di FSO Gagak Rimang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...