Likuiditas Terancam Ketat, BPD Didorong Terbitkan Obligasi

Desy Setyowati
7 Maret 2017, 15:36
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Likuiditas ketat masih membayangi industri perbankan nasional tahun ini. Tekanan terbesar kemungkinan dialami Bank Pembangunan Daerah (BPD) akibat kebijakan pemerintah menyalurkan dana transfer daerah yaitu dana bagi hasil (DBH) dan dana alokasi umum (DAU) dalam bentuk nontunai melalui penerbitan surat berharga negara (SBN).

Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan mengatakan, untuk mengatasi ketatnya likuiditas, bank bisa menerbitkan surat utang jangka pendek seperti medium term notes (MTN) dan surat berharga komersial atau commercial paper.

Advertisement

Meski begitu, ia meyakini tekanan likuiditas tidak akan terlalu besar. “Secara umum kami lihat tekanan likuiditas tidak besar sekali (tahun ini),” kata Anton di Jakarta, Senin (6/3) kemarin. (Baca juga: Enggan Salurkan Kredit, Bank Pilih Serbu SUN Jangka Pendek)

Sebelumnya, Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengakui kebijakan penyaluran dana transfer melalui penerbitan SUN bisa menggerus likuiditas bank, terutama BPD. “Iya sih, terutama untuk BPD. Tapi, harapannya belanja jadi lebih cepat sehingga likuiditas membaik,” katanya.

Sekadar informasi, tahun ini pemerintah mengalokasikan DBH sebesar Rp 92,8 triliun, dan DAU sebesar Rp 410,8 triliun. Di sisi lain, David menilai positif kebijakan pemerintah tersebut. Sebab, selama ini, belanja daerah selalu lambat dan cenderung mengendap di perbankan. Dengan kebijakan itu, likuiditas akan membaik karena ada disinsentif bila pemerintah daerah tidak belanja.

(Baca juga: Jaga Likuiditas Bank, BI Buat Aturan Keringanan Dividen)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement