Pemerintah Siapkan Mudik Gratis Lewat Program CSR BUMN
Pemerintah sedang melakukan persiapan untuk menyambut hari lebaran. Salah satunya adalah menyiapkan program mudik gratis bagi masyarakat yang ingin kembali ke kampung halamannya untuk merayakan lebaran tahun ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah melakukan persiapan ini sejak jauh-jauh hari, agar bisa lebih matang. Program mudik gratis diberikan pemerintah sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Program ini merupakan kerja sama lintas kementerian melakului program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibilities/CSR) dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
(Baca: Empat Jembatan Layang di Jawa Tengah Bisa Dipakai Mudik Lebaran)
"Ya (bentuk CSR), jadi melibatkan Kementerian BUMN, pastinya Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan sebagainya," ujar Budi saat ditemui usai rapat koordinasi mengenai persiapan mudik lebaran di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (3/4).
Kementerian Perhubungan bersama dengan pihak-pihak terkait lainnya akan melakukan rapat lanjutan pada pekan depan untuk meningkatkan penyediaan program mudik gratis ini. Nantinya, rapat tersebut akan membicarakan berapa banyak program mudik gratis yang bisa disiapkan oleh pemerintah bersama dengan BUMN yang ada.
(Baca: Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Siap Dilalui Mudik Lebaran)
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan beberapa program lainnya untuk menyambut mudik lebaran tahun ini. Budi mengatakan pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas dari angkutan bersubsidi untuk penumpang dan barang, khususnya kendaraan bermotor. Dengan begitu kendaraan pribadi masyarakat bisa dikirim ke kampung halamannya secara gratis atau biayanya disubsidi menggunakan kereta api, kapal atau transportasi massal lainnya.
Budi mengatakan, langkah ini diambil agar makin banyak pemudik yang menggunakan transportasi umum seperti kereta api, bus, Kapal Roll On Roll Off (RORO) yang akan mulai dibuka trayek baru yakni Jakarta-Semarang dan Jakarta-Banjar. Sehingga, meminimalisir kemacetan lalu lintas di jalur darat dan juga menekan angka kecelakaan.
"Maksudnya, selain mengurangi kemacetan, juga mengurangi kemungkinan angka kecelakaan," ujar Budi. (Baca: Urai Kemacetan, Anggaran untuk Jalan Pantura Naik Dua Kali Lipat)