Jonan Sahkan Rencana Baru Pengadaan Listrik Hingga 2026

Anggita Rezki Amelia
5 April 2017, 18:55
Jonan ESDM
Arief Kamaludin|KATADATA

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan akhirnya menyetujui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode tahun 2017 hingga 2026.  Rencana ini menjadi acuan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam menyusun program kelistrikan dalam 10 tahun ke depan.

Jonan mengatakan, sudah membaca secara teliti 500 halaman draft rencana tersebut sebelum memberikan persetujuan. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahan dalam penyusunannya. "Saya baru tanda tangan," kata dia di Jakarta, Rabu (5/4). (Baca: Revisi Rencana Listrik, PLN Tambah 4.000 MW PLTU Mulut Tambang)

Advertisement

Setelah ditandatangani, Jonan juga berencana mengadakan pertemuan dengan para pemangku kebijakan di sektor listrik. Kegiatan ini untuk mensosialisasikan RUPTL yang berlaku selama sembilan tahun tersebut.

RUPTL anyar itu memuat target kapasitas pembangkit listrik yang dibangun PLN dan swasta sampai tahun 2026 mencapai 125,7 Gigawatt (GW). Namun, Jonan mengatakan target itu dengan asumsi berada di beban puncak. Jika tidak hanya bisa tercapai 115 GW.

Pada RUPTL 2016 sampai 2025, target kapasitas pembangkit bisa mencapai 128,3 GW. Sementara saat ini kapasitas terpasang pembangkit listrik sebesar 51,86 GW.

Selain itu, bauran energi juga berubah. Dalam RUPTL yang baru ini, porsi penggunaan energi baru terbarukan meningkat menjadi 22,6 persen. Kenaikan juga dialami oleh pembangkit batubara menjadi 50,4 persen. Sedangkan gas turun menjadi 26,6 persen, dan bahan bakar minyak juga turun menjadi 0,4 persen. (Baca: Revisi Rencana Listrik: Pembangkit Batubara Dominan, Gas Berkurang)

No.Energi BauranRUPTL 2016-2025RUPTL 2017-2026
1EBT (%)19,722,6
2Batubara (%)50,350,4
3Gas (%)29,426,6
4BBM (%)0,60,4

Menurut Jonan, ada beberapa alasan merevisi rencana penyediaan listrik. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi. Dalam menyusun rencana penyediaan listrik tahun lalu, asumsi pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8-9 persen dalam beberapa tahun mendatang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement