BI Yakin Indonesia Bukan Incaran Sanksi Dagang Trump

Miftah Ardhian
6 April 2017, 16:28
Trump
ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

Bank Indonesia (BI) optimistis negeri ini akan lolos dari ancaman sanksi dagang Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Meski masuk dalam daftar Negara yang dicurigai telah melakukan kecurangan sehingga membuat neraca dagang Negeri Paman Sam defisit, Indonesia diyakini bukan sasaran utama.

“Indonesia bukan target utama dari kebijakan Trump. Karena struktur perdagangan kita tidak berhubungan langsung ke sana,”kata Kepala Departemen Pengembangan Pendalaman Pasar Keuangan BI, Nanang Hendarsyah, Kamis (6/4).

Nanang juga memastikan bahwa Bank Indonesia tidak melakukan manipulasi kurs (currency manipulation) untuk menggelembungkan nilai ekspor ke Amerika. "Mungkin yang akan lebih terkena adalah negara-negara yang memang struktur ekspornya lebih banyak yang terkait dengan non komoditas. Seperti vietnam, Taiwan yang bisa jadi akan dicap sebagai negara currency manipulation," ujarnya.

(Baca juga:  Pemerintah Tenang Hadapi Isyarat “Lampu Kuning” Trump)

Bagi Indonesia Amerika Serikat merupakan salah satu mitra dagang utama selain Tiongkok, Jepang dan India, namun tidak sebaliknya. Defisit yang dialami AS dalam perdagangan dengan Indonesia terbilang kecil dibandingkan Negara lain.

Dari total defisit neraca dagang AS sebesar US$ 502 miliar pada tahun lalu, sekitar US$ 347 miliar di antaranya berasal dari Tiongkok.  Sementara, berdasarkan data Biro Statistik Perdagangan AS, defisit neraca perdagangan AS dengan Indonesia pada 2016 “hanya” sebesar US$13,1 miliar.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menyebut, perintah eksekutif Trump sendiri memberi batasan bahwa Negara yang dicap “merugikan” bagi AS adalah yang memberi defisit di atas US$ 20 miliar.

(Baca juga:  Sri Mulyani: Proteksi Dagang Trump Bentuk Kemunduran Globalisasi)

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...