100 Hari Menjabat, Trump Bersiap Hadapi Kelumpuhan Pemerintahan

Maria Yuniar Ardhiati
28 April 2017, 19:22
Donald Trump
REUTERS/Kevin Lamarque/ANTARA FOTO

Jelang 100 hari pertama masa jabatannya, pada 30 April ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump malah terancam mengalami kelumpuhan (shutdown) pemerintahan.  Penyebabnya adalah belum bisa dicairkannya anggaran untuk membiayai para pegawai pemerintah. Kondisi ini seperti mengulang nasib Presiden Barack Obama yang menglami shutdown selama 17 hari padda tahun 2013.

Trump terlihat sudah siap, bahkan pasrah, menghadapi nasib tersebut. “Nanti kami lihat apa yang terjadi. Jika pemerintahan berhenti, maka berhenti sudah,” ujarnya seperti dilansir Reuters, Jumat (28/4).

Trump menyebut penghentian kegiatan pemerintahan akan menjadi hal yang sangat negatif. Meski demikian, pemerintahannya sudah bersiap-siap jika penghentian memang terjadi.

Ia pun menyebut kubu Partai Demokrat lah yang bertanggungjawab jika pemerintahan federal kekurangan dana. Kongres memiliki waktu hingga pukul 00.01 Sabtu dini hari,  29 April 2017, untuk menyetujui undang-undang yang akan mengatur pendanaan kepada pemerintah.

Jika hingga tenggat waktu tersebut tidak tercapai persetujuan di Kongres, maka pemerintah akan tutup karena tidak memiliki dana. Hal ini bakal berakibat pada pemutusan kerja ratusan ribu hingga ribuan pekerja federal. Kondisi tersebut bisa berlangsung selama lima bulan hingga 30 September nanti seiring dengan dimulainya pembahasan anggaran untuk periode fiskal yang baru. 

(Baca: Trump Bakal Pangkas Pajak Korporasi Jadi 15 Persen)

Pada Rabu pekan ini, kubu Partai Republik yang memang mendukung Trump, mengumumkan undang-undang untuk mendanai kegiatan operasional pemerintah. Namun, mereka harus bernegosiasi dengan kubu Partai Demokrat untuk rencana yang akan diterapkan pada tahun fiskal yang berjalan hingga 30 September mendatang.

(Baca: Pemerintah Tenang Hadapi Isyarat “Lampu Kuning” Trump)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...