Kontroversi Cantrang, Cak Imin Bantah Ingin Menteri Susi Dicopot

Image title
2 Mei 2017, 19:28
Tangkapan Ikan Menurun Drastis
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Nelayan tradisional menarik jaring menggunakan jaring "ered" di Pantai Timur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (14/3).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar hari ini menemui nelayan dari berbagai daerah yang mengeluhkan soal larangan penggunaan cantrang. Ia membantah langkah ini dilakukannya agar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti  jadi sasaran reshuffle atau perombakan kabinet.

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menyatakan bahwa partainya akan mendukung Susi melanjutkan masa jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. “PKB akan sekuat tenaga mempertahankan Bu Susi. Saya pengagum Bu Susi,” ujarnya di Kantor Pusat PKB, Jakarta, Selasa (5/2).

Cak Imin menyatakan bahwa upayanya untuk membela nelayan semata karena mereka merupakan bagian dari konstituen PKB. “Saya bersama PKB murni betul-betul karena warga nelayan ini mayoritas warga Nahdlatul Ulama (NU),” ujarnya.

(Baca juga: Ramai Diprotes, Susi Ngotot Pertahankan Larangan Cantrang)

Cak Imin pun meminta Menteri Susi agar bersedia menemui nelayan dan menjelaskan kebijakannya secara terbuka. Ia bahkan menyatakan akan mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ikut serta dalam dialog tersebut.

Menurut Cak Imin, Kementerian Kelautan dan Perikanan seharusnya memberikan pembinaan kepada nelayan soal bagaimana menerapkan perikanan berkelanjutan, bukannya langsung melarang penggunaan cantrang. Apalagi, kini ada puluhan nelayan di berbagai daerah yang dikriminalisasi akibat regulasi ini.

Di antara nelayan yang ditangkap polisi karena kedapatan menggunakan cantrang, 11 orang ada di Kalimantan Selatan, 9 di Sukabumi dan 12 di Bangka Belitung. “Terakhir saya berharap, Pak Kapolri, Kapolda, Kapolres, Kapolsek, terhadap nelayan jangan dianggap musuh atau kriminal,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...