April 2017, Rupiah Kuat Terhadap Dolar, tapi Lemah dari Euro
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan nilai tukar eceran Rupiah pada bulan April 2017. Dalam laporannya, pergerakan rupiah terlihat bervariasi terhadap mata uang utama dunia. Rupiah tercatat menguat dibandingkan dolar Amerika Serikat (AS), tapi melemah terhadap mata uang Eropa dan Jepang.
"Pada April minggu keempat 2017, jika dibandingkan minggu keempat Maret 2017, rupiah terapresiasi terhadap Dolar Amerika Serikat dan Dolar Australia. Sementara, terdepresiasi terhadap Yen dan Euro," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers, di Kantor BPS Pusat, Jakarta, Senin (15/5).
(Baca: Cadangan Devisa Tembus US$ 123 Miliar, Rupiah Perkasa)
Suhariyanto menjelaskan mata uang Rupiah mengalami apresiasi atau menguat sebesar 0,27 persen terhadap dolar AS pada bulan April 2017 ini. Level tertinggi rupiah terjadi pada pekan keempat April, yang mencapai Rp 13.271,76 per Dollar Amerika Serikat. Berdasarkan wilayah, level tertinggi rata-rata kurs tengah eceran rupiah terjadi di Provinsi Kalimantan Barat, mencapai level Rp 13.121,20 per Dolar AS pada minggu pertama April.
Rupiah juga mengalami penguatan terhadap sebesar 1,84 persen terhadap Dolar Australia. Level tertinggi terjadi pada pekan kedua April, yang mencapai Rp 9.953,45 per dolar Australia. Berdasarkan wilayah, level tertinggi rata-rata kurs tengah eceran rupiah terjadi di Provinsi Papua, mencapai level Rp 9.749,75 per Dolar Australia pada minggu pertama April.
(Baca: Laju Ekonomi Amerika Melemah, The Fed Tahan Suku Bunga)
Meski begitu, rupiah juga mengalami tekanan sebesar 0,51 persen terhadap Yen Jepang. Level terendah rata-rata kurs tengah eceran rupiah pada pekan ketiga April sebesar Rp 121,29 per Yen Jepang. Provinsi Sumatera Utara menjadi wilayah dengan level terendah rupiah pada pekan ketiga April, yang tercatat Rp 123,14 per Yen.
Kemudian, nilai tukar Rupiah juga mengalami depresiasi sebesar 0,57 persen terhadap mata uang Eropa pada bulan lalu. Level terendah rata-rata kurs tengah eceran rupiah terhadap euro terjadi pada minggu keempat April, yang tercatat sebesar Rp 14.448,75 per Euro. Menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Sulawesi Tenggara yang mencapai Rp 14.541,69 per euro pada pekan keempat April.