IHSG Naik, Investor Saham Tak Khawatir Bom Kampung Melayu

Martha Ruth Thertina
26 Mei 2017, 10:51
IHSG DITUTUP MENGUAT 18,69 POIN
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Berita buruk meledaknya bom di Kampung Melayu, Jakarta tak memberatkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Jumat (26/5) ini. Indeks dibuka naik 0,17 persen ke level 5.713 dan terus bergerak di jalur hijau hingga siang ini.

Para analis meramalkan IHSG bakal rebound pada perdagangan Jumat ini, setelah tiga hari perdagangan terkoreksi akibat tekanan jual. Sebelumnya, tekanan jual terjadi lantaran aksi ambil untung (profit taking) dan sentimen pasar kawasan Asia menyusul diturunkannya peringkat utang Tiongkok oleh lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service.

Analis First Asia Capital, David N. Setyanto memprediksi IHSG bakal bergerak dengan support di 5.670 hingga resisten di 5.780. Saham-saham unggulan yang berpeluang rebound di antaranya di sektor telekomunikasi, otomotif, perbankan, dan konsumsi. “Rebound ditopang aksi beli balik dan kinerja (bisnis) yang prospektif,” kata David kepada Katadata, Jumat (26/5).

Ia mengakui peristiwa bom di Jakarta Rabu (24/5) lalu berpotensi membuat pasar turun, namun tidak akan lama. “Pasarnya kan sedang turun, jadi ya peristiwa itu berpotensi membuat pasar turun tapi tidak lama,” ucapnya. (Baca juga: Minta Kapolri Usut Bom Kampung Melayu, Jokowi: Ini Sudah Keterlaluan)

Tim analis dari OSO Securities juga memprediksi penguatan IHSG seiring dengan meredanya tekanan jual akibat aksi ambil untung. Tim OSO mengatakan, aksi ambil untung investor terjadi lantaran indeks sempat naik signifikan setelah lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) memberikan peringkat layak investasi untuk utang luar negeri Indonesia.

Adapun, peringkat layak investasi tersebut diyakini masih bisa menjadi pendorong optimisme investor untuk melakukan akumulasi beli terhadap saham-saham unggulan (big cap) pada perdagangan Jumat ini. “Kami perkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.682-5.764,” kata tim analis OSO Securities dalam kajian tertulisnya. (Baca juga: Pasca Peringkat S&P, Ekonom Ramal Efek Berantai Banjir Dana Asing)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...