BEI: Dana Asing Masuk Bursa Rp 20 Triliun, Lampaui Pencapaian 2016
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aliran dana asing (capital inflow) yang masuk bursa dari Januari hingga pertengahan tahun 2017 mencapai sekitar Rp 20 triliun. Pencapaian tahun ini diperkirakan melebihi realisasi arus modal asing ke bursa sepanjang 2016 yang tercatat Rp 20 triliun.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, bahkan secara teoritis arus dana asing yang masuk bursa mencapai sekitar Rp 25 triliun. Namun, dana sebesar Rp 5 triliun dipindahkan dari nama asing ke nama Indonesia. Sehingga, di atas kertas, capital inflow yang tercatat hanya sekitar Rp 20 triliun.
"Jadi, sebenarnya itu merupakan kenaikan yang banyak sekali. Kami percaya akhir tahun ini masih akan banyak dana yang masuk," ujar Tito saat ditemui wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (20/6). (Baca: BEI Pastikan Pasar Modal Libur 23-30 Juni 2017)
Tito mengatakan peningkatan arus modal karena produk-produk saham dari perusahaan yang go public memiliki kualitas yang baik. Hingga pertengahan tahun ini sebanyak 17 emiten baru yang melakukan penjualan saham perdana (initial public offering/IPO).
Hingga akhir tahun, diproyeksikan akan ada 30 emiten baru yang melantai di bursa. Bila prediksi tercapai, jumlah perusahaan yang IPO hampir dua kali lipat pencapaian 2016 sebanyak 16 perusahaan. (Baca: Penjualan Saham Perdana Anak Usaha Adhi Karya Mundur ke 2018)
Tito berharap pada Semester II tahun 2017, sembilan anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melantai di bursa. Hingga saat ini baru satu anak usaha BUMN yang tercatat akan merealisasikan IPO di semester II tahun ini. "Yang sudah masukan ke bursa itu PT GMF anak usaha Garuda Indonesia. Kalau yang lain, saya belum bisa bilang," ujar Tito.
Selain mendorong berbagai perusahaan termasuk anak usaha BUMN untuk realisasi IPO, Tito berjanji BEI akan memunculkan produk-produk baru untuk menarik minat investor. Untuk mendorong perkembangan bursa, BEI saat ini tengah menyiapkan infrastruktur untuk memperbaiki proses transaksi.
Sebelumnya Bank Indonesia mengumumkan capital inflow ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp 122 triliun, hingga pekan kedua Juni 2017. Jumlah tersebut naik 58 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 77 triliun. (Baca: BI: Dana Asing Masuk Rp 122 Triliun Didukung Peringkat S&P)
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan salah satu pendorong arus modal asing adalah perekonomian dalam kondisi baik. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,17 persen atau lebih tinggi dibanding tahun lalu yang sebesar 5,02 persen.