PLN Targetkan Raup Rp 10 Triliun dari Sekuritisasi Aset

Anggita Rezki Amelia
6 Juli 2017, 09:31
PLN
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan bisa mengantongi Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun dari sekuritisasi aset. Dana dari sekuritisasi aset ini digunakan untuk merevitalisasi aset-aset pembangkitnya yang sudah berusia tua seperti di Kawasan PLTU Suralaya, Banten, Jawa Barat.

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan sudah menyiapkan strategi agar target tersebut bisa tercapai, salah satunya dengan menawarkan bunga yang menarik. "Kalau bunga menarik, kami akan lebih tinggi (memperoleh dana)," kata dia di Jakarta, Rabu (5/7).

(Baca: PLN Jaminkan Aset untuk Mendanai Perbaikan PLTU Suralaya)

Sarwono mengakui sekuritisasi aset ini memang baru dimulai tahun ini. Sebelumnya perusahaan milik negara ini memperoleh dana segar lewat penjualan surat utang.

Dengan sekuritisasi aset ini diharapkan bisa menarik bagi investor. "Sekuritisasi ini sebenarnya adalah bentuk investasi yang relatif baru di kami supaya investor punya pilihan jadi tidak itu-itu saja," ujar Sarwono.

Namun, menurut Sarwono sekuritisasi aset ini bukan untuk menjual aset PLN, melainkan anjak piutang. Jadi perusahaan negara bisa menerbitkan efek dengan mengagunkan asetnya. 

Anjak piutang merupakan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang usaha suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. Dengan demikian tidak ada perpindahan aset. "Jadi sekuritisasi bukan menjual aset," kata Sarwono.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...