Pengusaha Tunggu Kiprah Jack Ma Sebagai Penasihat e-Commerce
Pendiri sekaligus Executive Chairman Alibaba Group, Jack Ma telah menerima tawaran menjadi penasihat steering committee roadmap e-commerce Indonesia. Tawaran sejak 2016 itu resmi diterima Jack Ma saat bertemu Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara di Beijing, Tiongkok pada Selasa (22/8) lalu.
Para pelaku e-commerce berpendapat beragam atas terpilihnya Jack Ma yang kini mendominasi pasar digital Indonesia melalui kepemilikan Alibaba di Lazada dan Tokopedia. (Baca: Bos Alibaba, Jack Ma Resmi Jadi Penasihat E-Commerce Indonesia)
Managing Director Kukuruyuk.com Stanly Stefano menyatakan berpikir positif kehadiran Jack Ma akan membawa dampak yang baik. Jack Ma yang berinvestasi di Lazada dan Tokopedia, kata dia, memiliki kepentingan untuk peduli dengan pembangunan ekonomi digital di Indonesia.
"Para pelaku e-commerce pasti dapat perhatian lebih," kata Stanly kepada Katadata. Kukuruyuk.com merupakan pusat online produk refurbish yang telah diperbaiki.
Sementara itu Manager Public Relations OLX Amelia Virginia, mengatakan perusahaannya masih memantau perkembangan sebelum memberikan pendapat. OLX merupakan situs web iklan baris untuk membeli dan menjual produk serta jasa secara daring.
"Kami tidak ingin terlalu gegabah untuk menilai dampak yang terjadi ke depannya. Lebih baik menunggu dan memantau perkembangan akan muncul," kata Amel lewat pesan tertulis.
(Baca juga: Dilirik Alibaba hingga Amazon, Begini Persaingan e-Commerce Indonesia)
Stanly mengatakan pelaku e-commerce membutuhkan infrastruktur digital terutama sistem pembayaran perbankan dan akses internet di Indonesia. Pasalnya, saat ini potensi yang ada belum maksimal karena pemerintah belum mengembangkannya dengan maksimal.
Berdasarkan data McKinsey pada 2016, pengguna internet hanya mencapai 88,1 juta penduduk atau 34% dari total populasi masyarakat Indonesia. Sementara sekitar 68 juta orang yang memaksimalkan fasilitas pembayaran lewat internet.
Selain infrastruktur digital, dia berharap adanya peningkatan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi. Stanly mengatakan, saat ini orang yang menerti teknologi informasi masih sangat sedikit jumlahnya. "Namun, tingkat perpindahan karyawan dari satu perusahaan digital ke perusahaan digital lainnya sangat besar," kata Stanly.
(Baca juga: Terima Rp 14,6 Triliun dari Alibaba, Tokopedia Bangun Pusat Riset)
Rudiantara menyampaikan pertemuan dengan Jack Ma menindaklanjuti dikeluarkannya Perpres roadmap e-commerce. Dalam pertemuan di Beijing, Jack Ma menyatakan pentingnya membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang memberikan akses ke seluruh lapisan masyarakat dan penjuru negara.
Kemudian, infrastruktur TIK akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi masyarakat di pedesaan maupun UMKM dibanding masyarakat perkotaan karena masyarakat perkotaan sudah memiliki infrastruktur tradisional seperti supermarket dan mal.
Jack Ma juga mengatakan pentingnya pengembangan sistem pembayaran (payment system), tidak hanya lewat FinTech yang dianggap cenderung memberdayakan institusi keuangan yang sudah mapan. Namun melalui pengembangan teknologi financial yang dapat membuat masyarakat mendapatkan akses kepada layanan keuangan.
(Baca juga: Akuisisi Lazada, Alibaba Jadi Raja E-Commerce di Asia Tenggara)