Pertamina Bentuk Anak Usaha Hulu Migas, Perkapalan dan Listrik
PT Pertamina (Persero) berencana membentuk tiga anak usaha baru yang bergerak di berbagai sektor. Perinciannya, PT Pertamina Hulu Indonesia di sektor hulu minyak dan gas bumi, PT Pertamina International Shipping di bidang perkapalan dan PT Pertamina Power Indonesia di bidang ketenagalistrikan.
Dengan penambahan tiga anak usaha baru tersebut, jumlah anak usaha Pertamina bakal menjadi 24 perusahaan. (Baca: Pertamina Tambah Tujuh Kapal Tanker Tahun Ini)
Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan anak usaha di sektor listrik ini tidak akan sama dengan lini bisnis PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). "Kami mendiskusikan dengan PLN supaya tidak dibilang mengambil bisnisnya. Kami harus bedakan," ujar dia dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi VII, Jakarta, Senin (28/8).
Untuk membedakan itu nantinya, PT Pertamina Power Indonesia tidak berbisnis hingga hilir yakni konsumen. Anak usaha baru ini hanya fokus dalam pembangunan pembangkit listrik. Alasannya Pertamina memiliki kemampuan memasok energi yang dibutuhkan pembangkit mulai dari panas bumi hingga gas.
(Baca: Demi Negara, Pertamina-PLN Teken Kontrak Listrik Proyek Jawa 1)
Jadi nantinya, gas bumi yang dimiliki Pertamina akan dipakai sebagai bahan baku pembangkit listrik. Begitu juga panas bumi. "Kami punya kompetensi dengan energi primer, " kata Elia.
Dengan keberadaan anak usaha di sektor ketenagalistrikan ini harapannya bisa mendorong Pertamina menjadi perusahaan yang kuat. Apalagi setiap perusahaan energi di dunia rata-rata memiliki perusahaan yang bergerak di ketenagalistrikan.
Sementara itu Pertamina Hulu Indonesia akan menjadi induk dari beberapa anak usaha lainnya yang bergerak sektor hulu. Secara khusus anak usaha ini akan mengelola blok-blok migas terminasi dan ditugaskan ke Pertamina. (Baca: 8 Blok Migas yang Akan Habis Kontrak Diserahkan ke Pertamina)
Adapun Pertamina International Shipping akan bergerak di bidang perkapalan. Anak usaha ini akan berperan sebagai perusahaan penunjang untuk memenuhi kebutuhan hulu hilir migas.