IHSG Tertekan, IPO Empat Anak Usaha BUMN Bisa Jadi Pendongkrak

Miftah Ardhian
8 September 2017, 15:30
IHSG DITUTUP MENGUAT 18,69 POIN
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Pria melintasi layar elektronik pergerakan saham

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung mengalami penurunan beberapa waktu terakhir. Aksi ambil untung (profit taking) dan minimnya sentimen positif menyebabkan banyak investor terutama asing melakukan aksi jual. Rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) empat anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan menjadi katalisator laju IHSG.

Seperti diketahui, laju IHSG terus bergerak liar. Sempat menyentuh level tertinggi pada 25 Agustus 2017 di level 5.915, pergerakan indeks saham Indonesia ini terus mengalami penurunan. Tercatat laju IHSG jatuh ke level 5.903 pada 28 Agustus 2017 dan terus mengalami penurunan. Kejatuhannya pun semakin dalam pada 4 September 2017 yang berada di level 5.813. Selanjutnya, pergerakan IHSG cenderung fluktuatif dan dibuka di level 5.832 pada hari ini, 8 September 2017.

Advertisement

(Baca: Aksi Ambil Untung Buat Banyak Dana Asing Keluar dari Bursa Saham)

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya menjelaskan, rencana 4 anak usaha BUMN untuk melakukan IPO diharapkan menjadi katalisator laju IHSG sampai akhir tahun ini. Alasannya, perusahaan yang kerap terkait dengan BUMN memang menjadi salah satu incaran dari investor.

"Dengan adanya momentum tersebut, diharapkan semakin menumbuhkan minat investor terhadap pasar modal. Diharapkan dengan IPO akan banyak investor yang berminat." ujar William kepada Katadata, Jakarta, Jumat (8/9).

Adapun, keempat anak usaha BUMN tersebut yakni PT Garuda Maintenance Facility (GMF), PT Jasa Armada Indonesia, PT PP Presisi, serta PT Wijaya Karya Gedung. Meskipun demikian, William mengatakan, dirinya tidak bisa 'menjagookan' salah satu anak usaha yang bakal paling diminati investor. Alasannya, minat tersebut tentu tergantung dari kinerja masing-masing perusahaan.

"Contohnya, PT Waskita Karya kan bagus, sahamnya naik. Tetapi saat mengeluarkan Waskita Beton, harga sahamnya malah turun," ujarnya. (Baca: Empat Anak Usaha BUMN Ditargetkan Raup Rp 11 T dari IPO Tahun Ini)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement