Korea Selatan Akan Berinvestasi Rp 81,7 Triliun di Indonesia

Ameidyo Daud Nasution
10 September 2018, 18:34
Joko Widodo
Intan | Biro Pers Sekretariat Kepresidenan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menyaksikan acara penandatanganan kerjasama di antara kedua negara.

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan ternyata menghasilkan kesepakatan bisnis senilai US$ 6,2 miliar atau sekitar Rp 81,7 triliun dengan asumsi rupiah Rp 13.400. Angka ini berasal dari 15 nota kesepahaman serta 6 komitmen investasi yang telah disepakati sebelumnya.

Angka terbesar berasal dari penandatanganan nota kesepahaman kelanjutan sejumlah proyek Korsel di Indonesia. Proyek-proyek tersebut senilai US$ 5,7 miliar atau setara dengan Rp 77,1 triliun dengan Rp 13.400. Paling banyak adalah proyek pembangkit listrik Jawa 9 dan 10 senilai US$ 3 miliar yang dikerjakan Doosan Heavy Industry and Construction bekerjasama dengan PT Indo Raya Tenaga.

"Dengan ini diharapkan sentimen pelaku usaha luar negeri terhadap pasar nasional Indonesia menjadi baik," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas T Lembong melalui keterangan resminya, Senin (10/9). (Baca: Bahas Investasi Hyundai, Presiden Bertolak ke Korea Selatan)

Berdasarkan data BKPM, proyek yang masuk dalam nota kesepahaman ini adalah pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Teunom 2 dan 3 senilai US$ 800 juta oleh Hyundai Engineering dan Terregra Asia Energy. Kemudian pengembangan pabrik kimia di Merak oleh Hyundai Engineering dan Suffindo Adiusaha senilai US$ 200 juta, hingga pengembangan pabrik mesin diesel oleh Doosan Infracore dengan Borma Bisma Indra dan Equiti Manajemen Teknologi senilai US$ 85 juta.

Ada juga pengembangan PLTA Pongkeru 50 mw senilai US$ 300 juta oleh Korea Midland Power, Hyundai Engineering, POSCO E&C serta Sulindo Putra Timur, pengembangan PLTA Peusangan oleh Hyundai, Korea South East Power, dan Wijaya Karya senilai US$ 430 juta. Serta pengembangan PLTA Samarkilang 77 megawatt (MW) senilai US$ 300 juta oleh Korea Midland Power, Lotte E&C, dan Bener Meriah Electric Power.

Di sektor properti, investor Korea Selatan bekerja sama dengan investor lokal dalam pengembangan properti mixed use MNC Lido City. Proyek senilai US$ 150 juta ini dikerjakan oleh Posco E&C, KEB Hana Bank, EBK Securities, dan MNC Group. Lalu ada jua pembangunan pabrik kosmetik senilai US$ 50 juta di Karawang yang dikerjakan SD Biotechnologies dan Orion Pratama Sentosa dan Vasanta Innopark, Bekasi oleh Lotte dan Vasanta Indo Properti senilai US$ 300 juta. Nota kesepahaman juga meliputi pengembangan properti terintegrasi kawasan transportasi atau Transit Oriented Development (TOD) Jakarta oleh Lotte, Korea Rail Network Authority dan PT PP,

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...