Konglomerat Indonesia di Tax Haven

Image title
Oleh Widyanita
16 Mei 2016, 09:40

Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) membuka akses bank data berisi ratusan ribu perusahaan offshore yang didirikan di negara bebas pajak (Tax Haven). Data tersebut merupakan gabungan dari The Panama Papers dan bocoran dokumen finansial sebelumnya, Offshore Leaks. Melalui aplikasi bank data interaktif itu publik dapat menemukan 71 perusahaan offshore yang terkait dengan Indonesia. (Baca: Perusahaan Indonesia di Negeri Tax Haven)

Dari 320 ribu entitas offshore yang dipublikasikan, terdapat sejumlah nama konglomerat Indonesia beserta keluarganya. Para taipan yang masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes itu tercatat memiliki perusahaan offshore aktif di negeri suaka pajak. Mayoritas taipan itu mendirikan perusahaan di British Virgin Island, wilayah yang menginduk pada Kerajaan Inggris Raya. (Baca: Ada 137 WNI di Panama Papers yang Kurang Bayar Pajak)

Berbagai motif mendasari pengusaha untuk mendirikan perusahaan di negeri suaka pajak. Meski lazim bagi pebisnis, penempatan dana di negara Tax Haven terkadang dilatarbelakangi beragam modus kejahatan seperti penggelapan pajak dan pencucian uang. Kerahasiaan yang tinggi dan kelonggaran perusahaan menjadi celah praktik penyimpanan dana disana. (Baca: Panama Papers dan Perburuan Dana Gelap ke Penjuru Dunia)

Editor: Heri Susanto

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami