Mengulik Sejarah Bola Basket di Dunia dan Indonesia

Image title
25 Maret 2022, 08:45
Ilustrasi, pertandingan bola basket. Sejarah bola basket dimulai dari tahun 1891, saat James Naismith menciptakan permainan yang mudah diasimilasi, namun cukup kompleks, agar olahraga permainan tetap dapat dijalankan di dalam ruangan.
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Ilustrasi, pertandingan bola basket. Sejarah bola basket dimulai dari tahun 1891, saat James Naismith menciptakan permainan yang mudah diasimilasi, namun cukup kompleks, agar olahraga permainan tetap dapat dijalankan di dalam ruangan.

Bola basket merupakan olahraga berkelompok yang digemari di seluruh dunia. Olahraga bola basket dimainkan antara dua tim yang terdiri dari lima pemain. Tujuannya untuk mencetak gol dengan melempar bola melalui ring berjaring yang dipasang pada sebuah tiang di setiap ujung lapangan.

Kepopuleran permainan bola basket dibuktikan dengan 2,2 miliar penggemar di seluruh dunia, menurut survei Sports Browser. Negara dengan penggemar bola basket terbanyak adalah Amerika Serikat, Kanada, Cina, dan Filipina. Olahraga ini diciptakan oleh James Naismith pada tahun 1891.

Sejarah Bola Basket di Dunia

Melansir National Geographic, sejarah bola basket dunia berawal dari ide James Naismith, seorang mahasiswa pascasarjana yang mengajar pendidikan jasmani di International YMCA Training School, sekarang dikenal sebagai Springfield College, di Massachusetts.

Pada tahun 1891, para mahasiswa harus berada di dalam ruangan karena badai musim dingin. Agar tetap beraktivitas untuk membakar kalori, sekolah menawarkan kegiatan meliputi pawai, senam, dan serangkaian alat yang dapat digunakan. Ragam aktivitas dalam ruangan tersebut tidak semenarik sepak bola Amerika yang biasanya mereka mainkan saat musim yang lebih hangat.

Melihat keadaan tersebut, Luther Halsey Gulick, pengawas pendidikan jasmani sekaligus atasan James Naismith mengungkapkan kekhawatiran terhadap kurangnya antusiasme mahasiswa untuk berolahraga di dalam ruangan. Gulick kemudian mengutus Naismith sebagai instruktur untuk memikirkan suatu permainan yang yang sederhana untuk dipahami, tetapi cukup rumit untuk menarik para mahasiswa.

Syaratnya, permainan harus menarik, mudah dipelajari, dan dapat dimainkan saat musim dingin dengan cahaya buatan. Permainan juga harus mudah diasimilasi, namun cukup kompleks sehingga menarik, dan harus mengakomodasi beberapa pemain sekaligus.

Naismith mulai memikirkan olahraga yang melatih aktivitas fisik, namun tanpa kekasaran sepak bola Amerika, sepak bola, atau rugby karena olahraga tersebut berbahaya jika dimainkan di ruang terbatas.

Dalam prosesnya, Naismith teringat permainan masa kecilnya yang disebut 'duck on a rock'. Permainan ini menggunakan bola dan gawang di mana pemain harus memasukkan bola dengan melambungkannya ke dalam gawang.

Naismith mulai mengumpulkan peralatan. Ia meminta dua kotak persegi berukuran 18 inci kepada petugas kebersihan sekolah. Namun, petugas memberi dua keranjang buah persik sebagai gantinya. Keranjang tersebut dipaku ke rel bawah balkon gimnasium, satu di setiap ujungnya.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...