Hanya Seukuran Genggaman Tangan, Ini 5 Hewan Terkecil di Dunia
Di atas muka bumi, ada beragam makhluk yang diciptakan oleh Tuhan selain manusia. Di antaranya hewan terkecil di dunia. Para wehan tersebut ada beragam spesiesnya, berikut lima di antaranya yang dilansir dari Gramedia.com:
1. Pygmy Marmoset
Hewan terkecil dunia yang pertama adalah Pygymy Marmoset atau Marmoset kerdil. Hewan ini adalah salah satu primata yang memiliki ukuran tubuh terkecil di dunia, bahkan ukuran tubuhnya pun hanya sebesar ibu jari.
Panjang tubuh yang dimiliki hewan ini tanpa ekornya sekitar 117 – 152 milimeter dan ekornya memiliki panjang sekitar 172 – 229 milimeter. Pygmy Marmoset yang sudah dewasa akan memiliki berat sekitar 100 gram, sedangkan untuk betina memiliki tubuh yang lebih besar dari jantan.
Makanan hewan ini adalah getah pohon. Setiap harinya, mereka akan terus menggerogoti kulit pohon dengan gigi khususnya hingga kulit pohon atau tanaman terkelupas dan bisa mendapatkan getahnya. Selain itu, hewan ini juga dapat memakan serangga serta buah-buahan.
Tubuh Pygmy Marmoset memiliki warna kuning kecokelatan dengan warna abu-abu kehitaman pada bagian kepalanya. Leher yang dimiliki primata ini seperti burung hantu, yaitu bisa berputar hingga 180 derajat. Hewan ini juga memiliki cakar yang tajam untuk membantunya mencengkeram kulit-kulit pohon. Meski hewan ini memiliki tubuh yang kecil, namun ia bisa melompat hingga ketinggian 5 meter.
Habitat asli Pygmy Marmoset berada di hutan hujan Amazon, namun habitatnya tersebut sudah terancam rusak karena penggundulan hutan di hutan hujan Amazon. Saat ini hewan ini dirawat di kebun binatang kota Wina yang ada di Austria. Kebun binatang tersebut membuat proyek untuk Pygmy Marmoset melindungi spesiesnya agar tidak semakin langka dengan membuat proyek bernama “Endangered Animals in Europe”.
2. Madame Berthe's Mouse Lemur
Madame Berthe’s Mouse Lemur memiliki nama latin microcebus berthae ini merupakan primata yang hidup di Madagaskar. Lemur memiliki banyak spesies yang dapat ditemukan di Pulau Madagaskar, namun lemur inilah yang unik karena memiliki tubuh yang mungil. Lemur ini memiliki panjang tubuh sekitar 9 – 11 centimeter, dengan panjang ekor 12 – 14 centimeter, serta beratnya rata-rata mencapai 30,6 gram.
Madame Berthe’s Mouse Lemur memiliki warna punggung kemerahan dengan garis gelap dari bahu belakang sampai ekornya. Warna bulu yang ada di perutnya adalah krem atau abu-abu pucat. Lemur ini juga memiliki hidung yang kecil namun mata yang besar dan dilapisi oleh tapetum lucidum yang berfungsi untuk melihat di malam hari.
Madame Berthe’s Mouse Lemur sekarang hidup ini Taman Nasional Hutan Kirindy yang ada di sebelah barat Pulau Madagaskar. Selain itu, primata ini juga dapat ditemukan di daerah Ambarida dan Cagar Andranomena. Biasanya lemur ini tinggal di dalam sarang yang dibentuk dari daun dan ranting atau juga melubangi pohon.
Lemur ini biasanya tinggal di hutan yang cukup kering dengan durasi kemarau selama 7 bulan. Lemur ini juga termasuk hewan omnivora, mereka memakan buah, serangga, dan hewan vertebrata seperti bunglon, dan tokek yang berukuran kecil.
Hewan ini sangat aktif di malam hari, atau bisa disebut dengan hewan nokturnal. Pada malam hari, mereka biasanya bergerak sendirian di pepohonan yang disebut sebagai hewan soliter. Lemur yang memiliki kelamin jantan memiliki wajah yang lebih lebar daripada lemur betina. Meski dikatakan sebagai hewan penyendiri, namun mereka juga dapat bertumpang tindih saat melakukan interaksi dengan lemur lain.
3. Brookesia Micra
Brookesia Micra merupakan bunglon yang memiliki ukuran terkecil di dunia. Bunglon ini memiliki tubuh yang hanya berukuran 2 – 3 centimeter saja saat mencapai usia dewasa. Seluruh tubuh bunglon ini memiliki spinal di bagian punggungnya seperti bunglon pada umumnya yang berjumlah 11 – 12 ruas. Kulit yang dimiliki oleh Brookesia Micra berwarna coklat kekuningan, serta ekornya yang lebih cerah daripada tubuhnya.
Brookesia Micra hanya dapat ditemukan di pulau kecil sebelah utara dari Pulau Madagaskar yang bernama Pulau Nosy Hara. Pulau tersebut hanya berukuran 3,2 kilometer saja. Pulau tersebut dipenuhi dengan batuan karst dan kapur serta banyak ditumbuhi oleh hutan kering. Meski banyak hutan kering, Brookesia Micra cenderung tinggal di tempat yang lembab dengan pohon yang berakar besar. Mereka juga sering tidur di selembar daun atau rumput, mereka lebih suka dekat dengan permukaan tanah.
Brookesia Micra merupakan speies yang ditemukan pada tahun 2012 oleh ilmuwan Jerman bernama Frank Glaw dan Jorn Kohler, serta ilmuwan asal Amerika Serikat bernama Ted Townsend. Setelah ditemukan, bunglon ini diberi identifikasi sebagai genus brookesia seperti bunglon mini pada umumnya yang ada di Pulau Madagaskar.
Bahkan menurut San Diego Union Tribune, bunglon ini mengalami evolusi yang menyebabkan ukurannya mengecil daripada ukurannya 150 tahun lalu. Pengaruh lain juga disebabkan karena mereka tidak menemui serangga lain dan membuatnya berevolusi semakin mengecil sesuai dengan makanannya serangga yang berukuran kecil juga.
4. Kelinci Pygmy
Kelinci Pygmy adalah kelinci yang memiliki tubuh kecil daripada kelinci pada umumnya. Kelinci ini memiliki nama latin brachylagus idahoensis. Meski memiliki tubuh yang kecil, namun kelinci ini memiliki gerakan yang cukup lincah dan juga cepat saat berlari. Bahkan, kelinci ini memiliki umur yang lebih panjang daripada kelinci spesies lainnya.
Kelinci yang memiliki tubuh kecil ini memiliki panjang tubuh sekitar 23 – 29 centimeter dengan berat 462 gram. Untuk membedakan jenis kelaminnya, kelinci ini ditandai dengan ukuran tubuh betina yang lebih besar daripada yang jantan. Umumnya kelinci ini berwarna abu-abu coklat dan memiliki ekor yang pendek.
Populasi dari Kelinci Pygmy hanya ada di negara Amerika saja. Lebih tepatnya, habitat asli dari kelinci ini berada di Amerika bagian barat yaitu Nevada Utara, Oregon Selatan, sampai California Timur.
5. Paedophryne Amauensis
Paedophryne Amauensis merupakan katak terkecil di dunia. Katak ini hanya memiliki ukuran tubuh sekitar 7,7 milimeter. Karena ukurannya sangat kecil maka katak ini dinobatkan sebagai hewan vertebrata atau hewan bbertulang belakang terkecil sedunia.
Katak ini memiliki habitat asli di Papua Nugini, lebih tepatnya berada di Papua bagian tenggara dari negara Indonesia yang masuk ke dalam Provinsi Tengah. Spesies ini mudah ditemukan di Desa Amau. Hal tersebut yang membuatnya memiliki nama Paedophryne Amauensis.
Ukuran katak yang sangat kecil ini suka tinggal di area yang luas. Ia sangat sering menghabiskan waktunya untuk berdiam diri di daun layu yang lembab yang berjatuhan di tanah area hutan hujan tropis.
Katak ini memiliki keunikan daripada katak lain, yaitu Paedophryne Amauensis tidak mengalami fase berudu dalam metamorfosisnya. Katak ini langsung tumbuh dalam bentuk katak yang berukuran kecil.