Produksi Adalah Cara Menambah Nilai Barang dan Jasa, Ini Penjelasannya

Image title
23 Mei 2022, 14:53
produksi adalah
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Ilustrasi, pekerja memeriksa pola karpet di Pabrik PT Hesitada Inti Desain (Hesitada Group).

Produksi adalah suatu kegiatan yang erat kaitannya dengan ekonomi. Tak sedikit yang mengartikan produksi sebagai kegiatan menghasilkan barang. Namun, kegiatan ini sebenarnya memiliki arti lebih luas dari sekadar menghasilkan barang-barang.

Pengertian Produksi

Produksi diartikan sebagai kegiatan ekonomi atau upaya yang dilakukan manusia guna menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan produksi disebut sebagai produsen.

Kegiatan menambah faedah suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan kegiatan produksi barang. Sedangkan, kegiatan menambah faedah suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.

Mengutip buku "Ekonomi" Oleh Alam S, tujuan dari kegiatan ekonomi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia guna mencapai kemakmuran. Apabila produsen berhenti berproduksi, kebutuhan manusia akan sulit dipenuhi. Kalaupun dapat dipenuhi, kuantitas serta kualitas benda pemuas kebutuhan tersebut tergolong sangat rendah.

Sementara secara khusus, Bagi pihak produsen, tujuan produksi adalah untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan perusahaan. Sementara, bagi konsumen atau masyarakat, tujuan produksi adalah untuk menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.

Faktor-faktor Produksi

Segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa disebut dengan faktor produksi. Faktor ini terdiri atas alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship).

1. Alam

Faktor ini meliputi semua kekayaan alam yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor ini di antaranya terdiri atas tanah, air, sinar matahari, udara, dan barang tambang.

2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Dalam faktor produksi tenaga kerja terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas dan berdasarkan sifat kerjanya.

(a) Berdasarkan kualitas

Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dibagi menjadi tiga, yaitu:

  • Tenaga kerja terdidik: memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya. Contohnya dokter dan ahli hukum.
  • Tenaga kerja terampil: memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Contohnya tukang listrik dan montir.
  • Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih: tenaga kerja yang tidak melalui pendidikan dan pelatihan. Contohnya tukang sapu jalan dan penjaga sekolah.

(b) Berdasarkan sifat kerja

Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dapat dibagi dua, yaitu:

  • Tenaga kerja rohani: menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Contohnya guru dan pengacara.
  • Tenaga kerja jasmani: menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan poduksi. Contohnya: tukang las dan pengayuh becak.

3. Modal

Proses produksi memerlukan faktor produksi lain berupa peralatan. Proses produksi juga memerlukan mesin-mesin, alat pengangkutan, sarana pengangkutan, atau bangunan. Berbagai hal ini tergolong ke dalam faktor produksi modal.

Modal umumnya meliputi benda-benda hasil produksi yang digunakan untuk proses produksi barang-barang dan jasa-jasa lain. Fungsi faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi.

Modal dapat digolongkan berdasarkan sumber, bentuk, pemilikan, dan sifat. Berdasarkan sumbernya, modal dibagi menjadi dua. Pertama, modal sendiri, yakni modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Kedua, modal eksternal, yaitu merupakan bentuk modal yang berasal dari luar perusahaan, seperti pinjaman bank, atau hasil penjualan obligasi.

Dilihat dari bentuknya, modal terbagi menjadi dua, yaitu modal konkret dan abstrak.Modal konkret, merupakan modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi, seperti mesin, gedung, dan sebagainya. Sementara, modal abstrak merupakan modal yang tidak memiliki bantuk nyata, tetapi punya nilai bagi perusahaan, seperti hak paten dan hak merek.

Kemudian, dari segi pemilikan, modal dibagi menjadi dua, yakni modal individu dan publik. Modal individu, merupakan modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya, rumah pribadi yang disewakan.

Sementara, modal publik dapat diartikan sebagai modal yang dimiliki pemerintah, yang bersumber dari masyarakat, dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi barang-barang publik, seperti jalanan, jembatan, dan pelabuhan.

Terakhir, dilihat dari sifatnya, modal juga dibagi menjadi dua, yaitu modal tetap dan lancar. Perbedaannya, modal tetap adalah dapat digunakan berulang-ulang, seperti bangunan pabrik dan mesin-mesin. Sementara, modal lancar merupakan modal habis digunakan dalam satu kali proses produksi, seperti bahan-bahan baku.

4. Keahlian

Sebanyak dan sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang digunakan dalam proses produksi, jika dikelola dengan tidak baik, hasilnya tidak akan maksimal.

Faktor produksi keahlian adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Teori Produksi

Penggabungan berbagai faktor produksi atau yang biasa disebut masukan (input) memberikan hasil produksi yang disebut sebagai keluaran (output). Sebagai contoh, proses produksi mebel. Dalam hal input memerlukan papan, balok, cat, pelitur, mesin-mesin, tenaga manusia dan sebagainya untuk melakukan semua kegiatan tersebut. Sedangkan, keluaran atau output-nya adalah meja, kursi, lemari dan sebagainya. Proses penggabungan dan pembentukan berbagai macam masukan menjadi keluaran ini dinamakan sebagai proses produksi.

Lalu, bagaiman proses produksi berlangsung? Jawabannya terangkum dalam teori produksi. Teori produksi menggambarkan perilaku produsen dalam memproduksi barang dan jasa. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan teori produksi, yakni klasifikasi faktor produksi, fungsi produksi jangka pendek, faktor produksi dengan dua faktor produksi variabel, perluasan produksi, produk total, produk marjinal, dan produk rata-rata dan sebagainya.

Klasifikasi Faktor Produksi

Untuk tujuan analisis proses produksi, faktor produksi (input) dapat dibedakan atas faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel. Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya dalam waktu tertentu.

Sebenarnya faktor ini dapat diubah, hanya saja memakan biaya yang sangat besar dan biasanya dalam jangka panjang. Contohnya gedung, mesin, dan kendaraan. Faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang dapat diubah dengan cepat dalam jangka pendek. Contohnya tenaga kerja dan bahan baku.

Berbagai keputusan yang diambil oleh produsen berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang dapat dibedakan atas dua jangka waktu, yaitu jangka pendek dan jangka panjang.

Jangka pendek adalah periode waktu di mana minimal terdapat satu faktor produksi yang bersifat tetap ditambah dengan satu atau beberapa faktor produksi variabel. Sementara, jangka panjang merupakan periode waktu di mana semua faktor produksi berubah. Dengan demikian, dalam jangka panjang semua faktor produksi adalah variabel.

Konsep jangka waktu dalam hal ini tidak didasarkan pada periode waktu, tetapi merupakan istilah para pakar ekonomi untuk tetap atau berubahnya faktor produksi.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...