Calon Arang, Kisah Legenda yang Menjadi Asal-usul Leak di Bali

Tifani
Oleh Tifani
7 September 2022, 11:04
kisah Calon Arang
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/wsj.
Illustrasi, kesenian tari Leak Mantran yang terinspirasi kisah Calon Arang.

Calon Arang atau Calonarang merupakan cerita rakyat Bali yang diceritakan secara turun-temurun. Tidak jarang kisah Calon Arang dibawakan dalam drama maupun sendratari di Pulau Dewata.

Kisah Calon Arang juga memiliki hubungan dengan makhluk mitologi Leak. Bahkan dapat dikatakan kisah Calon Arang menjadi cerita asal-usul keberadaan Leak di Bali.

Menurut Toeti Heraty dalam buku Calon Arang: The Story of a Woman Sacrificed to Patriarchy (2012), Calon Arang merupakan seorang janda yang berasal dari Dusun Butuh, Desa Sukorejo, Kabupaten Kediri.

Diketahui kisah Calon Arang muncul pada masa pemerintahan Raja Airlangga. Kisah Calon Arang pertama kali disebutkan dalam prasasti Pucangan.

Kisah Calon Arang

Dikisahkan Calon Arang marah karena anak perempuannya yang bernama Ratna Manggali tidak kunjung ada yang melamar. Bahkan ketika Ratna Manggali sudah menginjak dewasa.

Pemuda-pemuda kala itu memang tidak memiliki keberanian untuk mempersunting Ratna Manggali yang berparas cantik, dikarenakan Calon Arang dikenal sebagai perempuan bengis.

Disebut-sebut, Calon Arang adalah penyihir sakti mandraguna yang menyembah Dewi Durga, dan dapat berubah menjadi Leak. Calon Arang memang mempelajari ilmu hitam untuk menuntut balas atas kematian suaminya yang belum diketahui siapa pelakunya.

Kematian suaminya juga diduga terkena ilmu hitam. Calon Arang murka ketika mengetahui tidak ada yang berani melamar Ratna Manggali. Dirinya pun menyebarkan petaka di kawasan Kerajaan Kediri.

Pada malam hari dirinya memerintah para muridnya yang bisa berubah menjadi Leak. Ia memerintahkan para Leak ini menyebarkan wabah mematikan yang sulit disembuhkan dan bisa membunuh siapa saja.

Melihat hal ini, Raja Airlangga akhirnya meminta Empu Bahula untuk menikah dengan putri Calon Arang, Ratna Manggali.

Raja Airlangga berharap, dengan pernikahan ini Calon Arang berhenti menebar teluh. Calon Arang terkekeh gembira mengetahui anaknya akan menikah. Maka, diadakanlah pesta pernikahan besar-besaran selama tujuh hari tujuh malam.

Pesta pora yang berlangsung itu sangat menyenangkan hati Calon Arang. Ratna Manggali dan Empu Bahula juga sangat bahagia. Terlepas dari niat semula Raja Airlangga, Ratna Manggali dan Empu Bahula benar-benar saling mencintai dan mengasihi.

Pesta pernikahan telah berlalu, tetapi suasana gembira masih meliputi desa Girah. Empu Bahula memanfaatkan saat tersebut untuk melaksanakan tugasnya. Di suatu hari, Empu Bahula bertanya kepada istrinya, menapa ibu mertuanya begitu sakti.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...