Mengenal Resesi Ekonomi, Penyebab dan Dampaknya

Tifani
Oleh Tifani
30 September 2022, 12:39
resesi ekonomi
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/hp.
Ilustrasi, aktivitas pasar ikan tradisional Peunayong ditengah pandemi COVID-19, di Banda Aceh. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menyebutkan pandemi COVID-19 telah mengakibatkan Indonesia telah memasuki fase resesi sejak awal kuartal pertama sampai kuartal ketiga 2020 sehingga perekonomian nasional mengalami penurunan yang signifikan.

Resesi ekonomi adalah istilah ekonomi yang kerap disebut-sebut sejak pandemi Covid-19 melanda dunia. Resesi ekonomi kerap digaungkan sebagai hal yang ditakuti negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resesi ekonomi adalah kelesuan kegiatan dagang, industri, dan sebagainya (seolah-olah terhenti) atau menurunnya kegiatan dagang (industri). Secara teknikal, resesi adalah saat pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif secara tahunan.

Sementara, mengutip The Balance, resesi ekonomi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung dalam beberapa bulan, umumnya dalam tiga bulan lebih. Dikutip dari laman lama resmi ojk.go.id, resesi ekonomi atau resesi adalah suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk.

Ini ditandai adanya penurunan produk domestik bruto (PDB), meningkatnya pengangguran, serta pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Sejumlah indikator yang bisa digunakan suatu negara dalam keadaan resesi ekonomi antara lain terjadi penurunan pada PDB, merosotnya pendapatan riil, jumlah lapangan kerja, penjualan ritel, dan terpuruknya industri manufaktur.

Saat resesi ekonomi terjadi, artinya pertumbuhan ekonomi hanya sampai 0 persen, bahkan minus dalam kondisi terburuknya. Pertumbuhan ekonomi selama ini jadi indikator utama dalam mengukur perkembangan dan kemajuan suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditandai dengan naiknya PDB.

Penyebab Resesi Ekonomi

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya resesi ekonomi pada suatu negara. Adapun penyebab resesi ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Inflasi

Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara terus-menerus. Sebenarnya, inflasi bukanlah hal yang buruk. Namun inflasi yang berlebihan juga merupakan salah sat tanda resesi ekonomi.

2. Deflasi Berlebihan

Meskipun inflasi yang tak terkendali dapat menyebabkan resesi ekonomi, deflasi juga dapat memberikan dampak yang lebih buruk. Deflasi merupakan kondisi saat harga turun dari waktu ke waktu dan yang menyebabkan upah menyusut, kemudian menekan harga.

Deflasi lebih berdampak kepada para pemilik usaha (penyedia barang maupun jasa). Ketika individu dan unit bisnis kemudian berhenti mengeluarkan uang, hal ini kemudian akan berdampak pada rusaknya ekonomi.

3. Nilai impor lebih besar dari Ekspor

Negara yang tidak dapat memproduksi kebutuhannya sendiri kemudian mengimpor dari negara lain. Sebaliknya, negara yang memiliki kelebihan produksi dapat mengekspor ke negara yang membutuhkan komoditas tersebut. Sayangnya, nilai impor yang lebih besar dari nilai ekspor dapat berdampak pada perekonomian yaitu defisitnya anggaran negara.

4. Tingkat Pengangguran Tinggi

Tenaga kerja sebagai salah satu faktor yang berperan penting dalam penggerak perekonomian. Jika suatu negara tidak mampu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bagi para tenaga kerja lokal, maka tingkat pengangguran meningkat. Risikonya adalah tingginya tingkat kriminal guna memenuhi kebutuhan hidup.

5. Gelembung Aset

Salah satu penyebab resesi ekonomi adalah gelembung aset. Banyaknya investor yang panik biasanya akan segera menjual sahamnya yang kemudian memicu resesi ekonomi.

Gelembung asset kerap disebut sebagai ‘kegembiraan irasional’. Kegembiraan ini menggembungkan pasar saham dan real estate, sehingga akhirnya gelembung tersebut pecah dan terjadilah panic selling dapat menghancurkan pasar yang kemudian menjadi penyebab resesi.

6. Guncangan Ekonomi yang Mendadak

Guncangan ekonomi yang mendadak dapat memicu resesi ekonomi serta berbagai masalah ekonomi yang serius. Mulai dari tumpukan utang yang secara individu maupun perusahaan.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...