Mengenal 7 Jenis Obligasi yang Perlu Diketahui Sebelum Berinvestasi
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang mulai menyadari betapa pentingnya investasi. Hal inilah yang mendorong mereka untuk mempelajari tentang berbagai instrumen investasi.
Dari berbagai instrumen investasi, banyak yang tertarik dengan obligasi karena dapat mendatangkan banyak keuntungan. Dilansir dari KBBI, obligasi adalah surat pinjaman dengan bunga tertentu dari pemerintah yang dapat diperjualbelikan.
Selain itu, obligasi juga memiliki pengertian sebagai surat utang berjangka (waktu) lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan.
Bila Anda tertarik berinvestasi dengan obligasi, perlu Anda ketahui jika obligasi memiliki beberapa jenis. Sangat penting untuk mempelajarinya karena dapat membantu Anda memilih mana obligasi yang paling cocok dengan kebutuhan dan keinginan. Lantas, apa saja jenis obligasi? Berikut ini informasinya selengkapnya.
Jenis Obligasi
Berikut ini penjelasan mengenai tujuh jenis obligasi berdasarkan berbagai aspek yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbitnya
Obligasi Pemerintah
Dikenal sebagai Berharga Negara (SBN), jenis obligasi ini merupakan surat utang yang pemerintah Republik Indonesia keluarkan dengan tujuan membuka kesempatan yang seluas-luasnya ke masyarakat luas dalam berpartisipasi ke pembangunan negara.
SBN kemudian menjadi produk investasi dengan risiko rendah. Hal ini dikarenakan negara kemudian memberi jaminan secara langsung. Jenis SBN sendiri di antaranya Obligasi Negara Ritel (ORI) serta Savings Bond Ritel (SBR).
Pemerintah juga mengeluarkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau lebih populer dengan istilah sukuk. Contohnya adalah Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST). SBN maupun sukuk kemudian dapat kamu pesan pada periode penawaran yang pemerintah tentukan melalui mitra-mitra distribusinya, salah satunya ialah tanam duit.
Obligasi Korporasi
Merupakan jenis obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, baik perusahaan milik negara (BUMN) maupun pada perusahaan swasta. Tingkat risikonya umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan SBN terbitan pemerintah.
Oleh karena itu, biasanya perusahaan kemudian akan menawarkan return yang lebih tinggi. Sama halnya seperti pemerintah, perusahaan kemudian mengeluarkan surat utang dengan prinsip syariah.
Obligasi Daerah
Merupakan surat utang terbitan pemerintah daerah yang dikeluarkan dengan tujuan untuk membantu daerah dalam melakukan pembangunannya.
2.Jenis Obligasi Berdasarkan Pembayaran Bunga
Zero Coupon Bond
Merupakan jenis obligasi dengan surat utang tanpa bunga dan tanpa pemberian kupon secara berkala.
Dengan jenis obligasi ini, para investor bisa mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual diskonto dan nilai yang tampak saat surat ini diperdagangkan.
Obligasi Kupon
Merupakan surat utang yang menjanjikan bunga secara berkala kepada para investornya. Pada setiap kupon ini mewakili nominal tertentu sesuai kesepakatan antara penerbit obligasi dengan investor. Sedangkan nilainya merupakan bagian hasil ataupun tingkat suku bunga obligasi tersebut.
Obligasi Kupon Tetap
Merupakan obligasi yang menawarkan tingkat suku bunga yang tetap pada investor. Jenis obligasi ini berlaku hingga jatuh tempo surat utang tiba.
Obligasi Kupon Mengambang
Merupakan jenis obligasi yang menawarkan kupon dimana besarannya bisa berubah dengan mengikuti indeks pasar uang. Obligasi jenis ini biasa menggunakan batas minimal.
Kupon batas minimal memiliki arti, kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku sampai jatuh tempo yang sudah ditentukan.
3. Jenis Obligasi Berdasarkan Prinsipnya
Obligasi Konvensional
Merupakan jenis obligasi yang umumnya dijual di pasar keuangan secara umum. Obligasi ini menghasilkan keuntungan bagi investor dalam bentuk bunga atau kupon, yang dibayarkan secara berkala selama masa jatuh tempo obligasi.
Obligasi Syariah
Merupakan jenis obligasi yang di mana imbal hasil obligasi adalah berupa uang sewa (ujrah). Perhitungan imbal hasilnya juga sesuai dengan prinsip syariah.
4. Jenis Obligasi Berdasarkan Jatuh Tempo
Obligasi Jangka Panjang
Merupakan jenis obligasi yang memiliki jatuh tempo yang cukup lama, yaitu antara 1-10 tahun. Ada beberapa risiko dari jenis obligasi ini, mulai dari risiko inflasi, risiko suku bunga yang naik turun, hingga risiko likuiditas di mana penerbit tidak bisa memenuhi kewajiban karena tak memiliki aset cair.
Obligasi Jangka Pendek
Ini Merupakan jenis obligasi yang biasanya memiliki waktu jatuh tempo selama maksimal satu tahun. Jenis investasi ini juga dan termasuk kedalam investasi low risk & low return sehingga investasi obligasi jangka pendek bisa menjadi pilihan untuk investasi yang memiliki resiko rendah.
5. Jenis Obligasi Berdasarkan Nominal
Obligasi Konvensional
Merupakan jenis obligasi yang mempunyai satuan nominal cukup besar. Ukuran nominalnya kurang lebih Rp 1 miliar per lot.
Obligasi Ritel
Merupakan jenis obligasi yang mempunyai nilai nominal kecil. Misalnya Rp 1 juta.
6. Jenis Obligasi Berdasarkan Penukaran
Convertible Bond
Merupakan jenis obligasi yang memungkinkan bagi pemegang surat utang untuk mengonversinya. Dalam hal ini, pemegang surat utang bahkan bisa mengonversinya menjadi saham perusahaan penerbit obligasi dengan rasio penukaran yang sudah disepakati sebelumnya.
Convertible bond juga biasanya mempunyai tingkat kupon yang rendah dikarenakan investor dianggap telah diberikan privilege untuk mengubah surat utangnya menjadi surat kepemilikan atau saham.
Obligasi Tukar
Merupakan jenis obligasi dimana pemegang surat utang bisa mengubah obligasi menjadi saham afiliasi penerbitnya. Misalnya pada saham milik anak ataupun induk perusahaan.
Obligasi Opsi Beli
Merupakan jenis obligasi yang memberikan hak kepada pemegang surat utang untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi yang dapat dilunasi lebih awal oleh penerbit obligasi sebelum masa jatuh tempo obligasi.
Putable Bond
Merupakan jenis obligasi yang memberikan hak kepada investor untuk menjual kembali obligasi kepada penerbitnya pada harga tertentu sebelum obligasi jatuh tempo
7. Jenis Obligasi Berdasarkan Perhitungan Imbal Hasil
Obligasi Konvensional
Merupakan jenis obligasi yang diterbitkan oleh pihak tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan pinjaman sebagai modal mereka. Kemudian, investor yang membeli surat utang tersebut akan mendapatkan bunga dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
Obligasi Syariah
Obligasi syariah atau sukuk adalah surat berharga yang kegiatan jual belinya dilaksanakan berdasarkan prinsip syariah Islam. Dengan demikian, semua perhitungan dan komponen dalam obligasi jenis ini tidak mengandung unsur riba.
Obligasi Berimbal Hasil Tinggi (Junk Bond)
Merupakan jenis obligasi yang memiliki rating obligasi cukup rendah dalam pemeringkatan investasi. Rating atau peringkat ini diberikan oleh agensi atau lembaga pemeringkat kredit. Hal inilah yang membuat risiko obligasi ini cukup tinggi sehingga memicu para investor untuk memiliki ekspektasi yang tinggi juga.
Itulah tujuh jenis obligasi dari berbagai aspek yang penting diketahui sebelum berinvestasi. Dengan mempelajarinya, Anda akan mengetahui mana jenis investasi yang paling cocok untuk Anda serta cara meminimalkan risiko yang mungkin akan terjadi.