5 Puisi tentang Sekolah untuk Menumbuhkan Kecintaan Belajar

Ghina Aulia
21 Agustus 2023, 13:14
Puisi tentang sekolah.
Unsplash
Ilustrasi, sekolah.

Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang masih populer hingga sekarang. Gaya penulisannya cenderung mengikuti zaman.

Pada angkatan lama, puisi dibuat dengan acuan penulisan yang lebih ketat. Misalnya jumlah sajak, bait, dan pemilihan rima. Sementara sekarang, puisi ditulis dengan cara yang lebih fleksibel dan tidak terikat.

Puisi bisa ditulis untuk mengungkapkan perasaan terhadap suatu hal. Termasuk manusia, fenomena alam, objek, dan lain-lain. Maka dari itu, tidak ada batasan dapat pembuatannya.

Adapun yang akan menjadi bahasan kali ini yaitu puisi tentang sekolah sebagai bentuk apresiasi murid mau pun siswa. Dapat dijadikan acuan untuk memenuhi tugas di mata pelajaran Bahasa Indonesia, berikut pembahasannya.

Langkah Menulis Puisi
Ilustrasi, menulis puisi (Unsplash)

Pengertian Puisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.

Kosasih melalui bukunya yang berjudul Dasar-dasar Keterampilan Bersastra (2012) menyampaikan bahwa puisi adalah wujud karya sastra yang memakai kata-kata indah dan penuh makna lantaran bahasa yang digunakan relatif lebih padat dan berbeda dengan yang biasa digunakan sehari-hari.

Waat-Dunton Situmorang (dalam Samosir, 2013) pada buku Apresiasi Puisi (2013) mendefinisikan puisi sebagai ungkapan nyata melalui kata-kata indah yang muncul dari pikiran manusia.

Kemudian Nurgiyantoro melalui buku Penilaian Pembelajaran Bahasa (2010) menjelaskan bahwa puisi adalah wujud karya sastra yang di dalamnya tercapai efek estetik dalam berbagai unsur bahasa.

Secara sederhana, Yohanes pada tulisannya yang berjudul Analisis Citraan pada Puisi-puisi yang Terdapat dalam Majalah Horison Edisi Juli 2015 (2016) turut menerangkan bahwa karya sastra puisi merupakan bunyi bahasa (rima, irama, intonasi), bentuk baris (larik) dan bait yang ditandai oleh penggunaan diksi yang padat.

Ciri-ciri Puisi Baru

Patut diketahui bahwa puisi yang banyak tersebar sekarang tergolong ke dalam angkatan baru. Sementara puisi lama memiliki gaya penulisan yang padat pada setiap bait, sajak, dan suku katanya.

Terkait dengan itu, kami akan membahas tentang apa saja ciri-ciri puisi baru yang bisa dijadikan acuan penulisan. Berikut daftarnya.

  1. Berbentuk tulisan atau lisan
  2. Diketahui nama pengarangnya
  3. Tidak terikat acuan penulisan jumlah baris, rima, dan suku kata
  4. Sajak akhir relatif teratur
  5. Bertemakan kehidupan secara umum hingga spesifik
  6. Majas dinamis dan dapat berubah-ubah
  7. Setiap baris atasnya merupakan kesatuan sintaksis
  8. Setiap gatra terdiri dari dua kata dengan suku kata sejumlah 4-5.

Puisi tentang Sekolah

Berikut sejumlah puisi tentang sekolah:

1. Sketsa Diri Sekolahku

Sulam benang kehidupan
Menyatu dengan warna barisan
Serabut tunggang beriringan

Langit dan bumi pertanda waktu ke sekolah telah tiba
Berada ditengah adalah keselarasan Disamping adalah keseimbangan
Dibawah adalah keserasian tumpang tindih status diri

Hukum rimba tak berarti kebetulan
Caci maki bukan penyelesaian
Menyusun tahta tak berarti bertahan
Inilah kehidupan di sekolah

Persaingan kompetitif di sekolahku membuatku dewasa
Poros selatan hantam lawan Poros utara menantang kecurangan
Tiba masa muncullah kebenaran

Oh tuhan… dimana tempat meminta peraduan
Sebaliknya, yang lemah menjadi lawan meminta keadilan dianggap suatu tantangan
Terlihat logika kebohongan tak terlihat friksi tertutupi pandangan

Itulah pelajaran Pendidikan Agama di sekolahku
Kejujuran tak berarti pencitraan semut hitam memperlihatkan ketangguhan
Gaya gotong bersama mengartikan persatuan menghancurkan kedaulatan yang mengusung kemunafikan
Itulah pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolahku

Teriak muslimah dengan keberanian mempersatukan anak dan ayah dalam satu kritikan
Suatu tanda menghadapi bobroknya kepemimpinan
Dengan semangat juang yang tak terlupakan

Saat kini telah tiba mari wujudkan keadilan dan kemakmuran
Menyongsong manusia beradab dalam satu kewibawaan
Itulah pelajaran sosial di sekolahku

2. Kesusahanku

Karya: Okta V.

Saatku memulai sekolah
Aku berjalan selangkah demi langkah
Dan mulai mendekati sekolah menengah pertama

Aku merasa deg-degan
Aku mau masuk ke sekolah
Langsung ke kelas 7

Dan pelajaran pun sudah mulai dan aku terlambat
Aku melihat guru sedang mengajar
Pelajaran yang diajarkan adalah bahasa Inggris
Aku termenung

Dan banyak teman yang ingin berkenalan
Aku bersyukur pada Tuhan
Karena bertemu teman baik

3. Sekolah Kami

Karya: Prameswara Dwi K.

Kami mencintai sekolah kami
Sekolah akan berisikan generasi terbaik bangsa
Tempatku mencurahkan mimpi dan keinginan
Menjadikan buah-buahan kesuksesan

Guru-guru yang baik dan sopan
Ya itulah sekolah kami
Sekolah yang menjadi penentu hidup
Dan kesuksesan kami

4. Didikan Keras

Karya: Chairil Anwar

Ketika aku memasuki kelasmu, aku berpikir
Tantangan apa yang akan kau berikan padaku
Kamu memberiku motivasi untuk melewatinya
Dan menolak kelemahan yang meragukan diri

Kamu sungguh telah membuka pikiranku
Dengan kebijakan, keras dan ketegasan
Kamu membantuku untuk melihat atas
Menemukan tujuan yang harus kucapai

Kamu mengeluarkanku dari kegalauan
Terima kasihku atas jerih payahmu
Apa yang kau ajarkan akan menumbuhkanku
Perhatianmu sangat menyentuh hati dan pikiranku

Aku akan selalu mengingat jeweranmu
Aku berharap semua guru sepertimu

DISKUSI SASTRA DAN LINGKUNGAN HIDUP KAUM MILENIAL
Ilustrasi, seorang wanita membacakan puisi (ANTARA FOTO/Dodo Karundeng/aww.)

5. Aku, Guruku, dan Masa Depanku

Karya: Marina, S.Pd

Dulu bagiku belajar itu sangat sulit
Melihat satu huruf di buku sangat memusingkan
Kebingungan saat disuruh menulis
Kesulitan saat menghitung angka-angka

Tapi, hal yang sulit bagiku dulu, kini terasa mudah
Aku bisa membaca dengan lancar
Aku bisa menulis begitu bagusnya
Menghitung angka-angka begitu menyenangkan

Semua itu karenamu, wahai Guruku
Kau yang mengajariku segala hal
Mulai dari mengeja huruf sampai membaca kalimat
Kau bantu aku mulai dari menghitung hingga menjumlahkannya

Perjuanganku sampai sini tidak semudah yang engkau bayangkan
Aku pernah menyepelekanmu, tapi kau menghadapiku dengan sabar
Aku pernah putus asa, namun kau menyemangatiku dengan senyummu
Kaulah yang mampu membuka gerbang semangatku

Hanyalah kau yang bisa…
Aku sangat beruntung mempunyai guru sepertimu
Kubayangkan jika guru sepertimu tidak ada di dunia ini,
Jadi apa aku besar nanti?

Orang yang mengajariku dengan teliti dan cekatan
Orang yang menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan
Guruku, lihatlah aku…

Demikian pembahasan tentang puisi. Termasuk pengertian menurut para ahli dan ciri-cirinya. Anda juga bisa mengidentifikasi lebih lanjut melalui contoh puisi tentang sekolah di atas.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...